Liputan6.com, Wonogiri - Kawasan Gunung Pegat menjadi rute perjalanan populer yang menghubungkan Yogyakarta dan Pacitan. Gunung Pegat berada di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, Jawa Tengah.
Meski menjadi ruter perjalanan yang cukup populer, kawasan Gunung Pegat ini juga menjadi salah satu kawasan rawan kecelakaan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan kawasan ini rawan kecelakaan, mulai dari kondisi jalan yang masih alami dengan jurang, kurangnya lampu penerangan, hingga alasan berunsur mistis.
Beberapa orang percaya, ada kekuatan gaib di Gunung Pegat yang menyebabkan banyak kecelakaan di lokasi tersebut. Dikutip dari akun Twitter @kisahtanahjawa, masyarakat sekitar percaya ada sosok makhluk halus yang membuat Gunung Pegat 'wingit'.
Advertisement
Makhluk halus tersebut digambarkan sebagai perempuan berparas cantik menggunakan kebaya berwarna putih. Sosok perempuan berkebaya putih tersebut kerap meminta tumpangan kepengandara yang melintas.
Baca Juga
Sosok perempuan berkebaya putih tersebut kemudian minta diturunkan di dekat kuburan di tepi jalan. Tak lama setelah permintaannya dituruti, orang itu menghilang.
Cerita urban tersebut menyebar dari mulut ke mulut. Bumbu mistis pun menguat dengan kabar bahwa Gunung Pegat kerap jadi lokasi pembegalan, membuang mayat, hingga bunuh diri.
Menurut mitos, dampak melintasi Gunung Pegat juga sampai urusan rumah tangga orang, khususnya pengantin baru. Berdasarkan mitos yang berkembang luas di telinga masyarakat, pasangan suami istri yang baru menikah selama 35 hari, dilarang melewati jalur Gunung Pegat.
Menurut yang dipercaya warga setempat, pasangan pengantin baru itu bisa cerai. Menurut akun Twitter yang sama, Gunung Pegat dihuni makhluk entitas bernama Mbah Glondor.
"Sosok Mbah Glondor tidak suka melihat kehadiran pengantin baru. Sosok ini disebut meninggal dalam kondisi sakit hati ditinggal pasangannya," tulis akun tersebut.
Mbah Glondor ditinggal pasangan dan hidup menduda hingga di ujung usia. Ia bersumpah akan mengacaukan kebahagian setiap pasangan yang melintas di Gunung Pegat.
Di sisi lain, kondisi jalan di Gunung Pegat memang cukup berbahaya. Ada sejumlah tikungan tajam, tanjakan, hingga turunan, dengan lebar jalan kurang lebih 6 meter.
Penerangan yang minim pun turut menjadi faktor yang membahayakan keselamatan orang yang lewat, apalagi saat malam hari. Belum lagi ketika musim hujan, kecelakaan makin sering terjadi.
Alasannya, tepi jalan di jalur Gunung Pegat dipenuhi deretan pohon yang sudah tua, sehingga tak jarang terjadi pohon tumbang saat musim hujan. Bukan sekali saja pengendara tertimpa pohon tumbang di area Gunung Pegat. Ada yang terluka, dan ada juga yang sampai meninggal dunia.
Selain itu, dengan kondisi penerangan yang kurang tadi, ketika ada pohon tumbang yang melintang di jalan, beberapa kali pengendara menabraknya hingga terperosok ke lubang jalan.