Liputan6.com, Solo - Pasoepati (Pasukan pendukung Pelita Solo) atau pendukung tim Pelita Solo (dulu) saat ini Persis Solo, baru saja merayakan ulang tahun ke-23 tahun pada 9 Februari 2023 lalu.
Meski menjadi salah satu komunitas suporter besar, perayaan ulang tahun ke-23 tahun kali ini hanya dirayakan secara sederhana di rumah titik nol tempat pertama kali Pasoepati dibentuk. Seperti diketahui, Titik Nol adalah museum mini milik Mayor Harstanto yang juga pencetus berdirinya komunitas tersebut.
Dipimpin Mayor Haristanto perayaan ulang tahun itu dimulai dengan menggelar doa bersama, dan potong kue ulang tahun. Di dalam rumah bersejarah itu perwakilan koordinator wilayah berkumpul, sementara ratusan orang lainnya berada di luar museum titik nol yang berada di Jalan kolonel Sugiyono Nomor 37, Nusukan, Banjarsari, Surakarta itu sempat macet tidak bisa dilewati.
Advertisement
Usai acara potong kue dan juga doa bersama, Mayor Haristanto memimpin orasi di hadapan ratusan anggota Pasoepati dan meminta semuanya membubarkan diri dengan tertib. Sementara sebelum bubar, Mayor Haristanto juga mengajak menyanyikan beberapa lagu wajib Pasoepati, salah satunya 'satu jiwa'.
Baca Juga
Ratusan orang yang hadir dalam ulang tahun Pasoepati 23 tahun itu mayoritas mengenakan atribut serba merah dan membawa bendera logo Persis Solo dan juga Pasoepati, dan bersemangat menyanyikan lagu wajib mereka itu.
Di sisi lain, tampak warga menjadi pedagang dadakan yang menjual es teh, air mineral dan beberapa nampak dijual di area Pasoepati berkumpul.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jelang Kongres Pemilihan Presiden Pasoepati
"Solo itu tim kita itu abang (merah) banggalah dengan Paseopati. Ini kaos bersejarah saya dari tahun 2000, ini kaos bersejarah. Ini untuk Pasoepati ada di Kota Solo. Terima kasih semua yang datang ke sini, dan silahkan semua pulang dengan tertib. Salam Pasopeati," kata Mayor Haristanto di hadapan ratusan suporter Pasoepati.
Sementara itu, Sekjen Pasoepari Isnaini M Fattah mengaku kegiatan tersebut tidak direncanakan tapi dadakan dan tidak menyangka yang hadir ratusan orang memenuhi rumah kecil bersejarah yakni titik nol itu.
Pasoepati ke-23 tahun tersebut mengambil tema di tempat Mayor Haristanto sebagai pencetus berdirinya Pasoepati dan menjadi pelaku sejarah dari komunitas bernama itu.
"Berdirinya Pasoepati di rumah ini (titik nol) dan harapannya dengan flashback, napak tilas semangat semua tentang Pasoepati semakin baik lagi. Tadi juga Pak Mayor banyak bercerita tentang perjalanan dan sejarah Paseopati," kata pria yang karib disapa Isna itu.
Isna melanjutkan, perayaan sederhana itu juga dijadikan ajang para anggota bertanya tentang sejarah berdirinya Pasoepati bagaimana para pendiri menjaga kesolidan dan juga mengumpulkan para pemuda ketika itu untuk bisa bergabung di Pasoepati. Sebagai penerus akan mengambil pelajaran penting dari para pendahulunya bagaimana menyelesaikan permasalahan dalam sebuah komunitas.
"Banyak pelajaran dan ilmu yang kita dengar pada pertemuan kali ini, kita akan jadikan itu contoh. Terlebih dalam waktu dekat Pasoepati akan menggelar kongres pemilihan presiden dan wakilnya," tutur dia.
Dia berharap komunitas pasoepati di usianya sudah sangat matang itu semakin solid dan kompak, khususnya dalam memberikan dukungan untuk klub kebanggaannya warga Solo Raya, yakni Persis Solo. 23 tahun menurut Isna bukan waktu sebentar untuk Pasoepati membuktikan eksistensinya di dunia persuporteran tanah air.
"Dari tahun 2000 sampai 2023 ini perjalanan panjang, ini juga sebagai modal kita berbenah untuk eksistensi Pasoepati. Semoga pemimpin terpilih yang baru nanti bisa menjadi pemimpin yang bisa merangkul dan mengayomi semua anggotanya," ucapnya.
Advertisement