Sukses

Mati Mesin di Teluk Tomini, KM Express Priscilia 88 Ditarik ke Pelabuhan Gorontalo

Akibatnya, mesin tersebut mati total hingga membuat kapal cepat tersebut tidak bisa bergerak untuk melanjutkan perjalanan.

Liputan6.com, Gorontalo - Setelah semalaman terombang-ambing di lautan lepas Teluk Tomini, KM Express Priscilia 88 beserta puluhan penumpang akhirnya berhasil dievakuasi. Kapal dengan rute Gorontalo-Sulawesi Tengah (Sulteng) itu mengalami masalah pada bagian mesin.

Akibatnya, mesin tersebut mati total hingga membuat kapal cepat tersebut tidak bisa bergerak untuk melanjutkan perjalanan.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo yang tiba di lokasi memutuskan untuk menarik kapal tersebut kembali ke pelabuhan Gorontalo. Kapal tersebut ditarik menggunakan KM Sabuk Nusantara 59.

Selain itu, saat proses evakuasi, kapal Rescue Boat (RB) 216 Gorontalo milik Basarnas membantu mengawal menuju pelabuhan Pelabuhan Gorontalo. Gelombang laut dan angin kencang sedikit menjadi kendala saat proses evakuasi.

"Kami lakukan evakuasi ke pelabuhan Gorontalo. Kapal Basarnas melakukan pengawalan penuh," berdasarkan rilis dari Basarnas yang diterima Liputan6.com, Selasa (14/2/2023).

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Kondisi Penumpang

Sementara itu, nakhoda kapal cepat Express Pricilia 88, Kapten Rohi mengabarkan kondisi penumpang dalam keadaan baik-baik saja. Hanya saja, sebagian dari penumpang mengalami mabuk laut.

"Ada yang sudah kelaparan dan muntah-muntah akibat mabuk. Tapi kami langsung tangani," kata Kapten Rohi.

Sebelumnya, kapal tersebut dilaporkan terjebak di tengah laut Teluk Tomini, setelah mengalami kerusakan pada bagian mesin. Dikabarkan, mesin tersebut mati total hingga membuat kapal rute Gorontalo-Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut tidak bisa bergerak.

Kapal tersebut mengalami kerusakan pada mesin di koordinat 0°02’624″S-122°55’982″E Radial 193°. Posisi itu berada di arah selatan dari pelabuhan Gorontalo dengan jarak 33,5 NM.

Awalnya, kapal Pricilia Express 88 berangkat dari Pelabuhan Gorontalo sekitar pukul pukul 14.00 Wita menuju pelabuhan Pagimana, Sulteng. Namun, pada pukul 19.05 Wita, kapal tiba-tiba mengalami gangguan serius pada mesin.