Liputan6.com, Jakarta - Post graduation blues adalah kondisi kecemasan dan kebingungan setelah lulus dari sekolah kejuruan atau lulus dari universitas. Hal ini lumrah bagi seorang sarjana atau lulusan sekolah kejuruan ketika mau mencari pekerjaan yang diinginkan.
Baca Juga
Advertisement
Post graduation blues biasanya menerpa ketika seseorang yang sudah menyelesaikan studinya dan menyandang status yang baru dari sekolah kejuruan atau universitas tetapi lama belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan untuk melanjutkan babak kehidupan baru.
Kecemasan dan kebingungan dirasakan bagi seorang baru dilepas oleh sekolah kejuruan atau universitas karena selama menjalani jenjang pendidikannya pasti memiliki kegiatan yang teratur oleh sekolah atau universitas.
Tak hanya itu, kegembiraan bersama teman-teman melalui kegiatan di sekolah atau universitas itu menjadi seseorang tidak merasa kespian dan bingung atas kehidupan yang dijalaninya.
Nah, bagaimana seseorang dapat mengenali post graduation blues ketika baru lulus dari sekolah kejuruan atau universitas? Berikut adalah ciri-ciri kondisi yang perlu kamu ketahui.
5 Ciri Ketika Seseorang Mengalami Post Graduation Blues
1. Sering merasa sendirian
Seseorang akan mengalami perasaan kesepian karena berpisah dengan teman-temannya selama menjalani pendidikannya. Selama menjalani studinya, seseorang selalu bergantung dengan teman, baik kegiatan pendidikan, organisasi, dan kegiatan lainnya. Kehadiran sosok teman dalam kegiatannya secara tidak sadari membuat suatu emosional di dalam diri seseorang.
2. Rutinitas yang berubah
Kegiatan yang dimiliki seseorang harus berubah setelah kelulusannya dari proses pendidikan. Hal ini membuat dampak bagi seseorang merasa bingung untuk mengisi kegiatan di setiap harinya sembari melamar pekerjaan dan menunggu mendapatkan pekerjan. Namun, rasa bingung ini jika tidak dikelola dengan rencana kegiatan yang baru dapat memicu depresi.
3. Kehilangan minat
Kondisi ini dirasakan seseorang setelah lulus berekspetasi cepat mendapat pekerjaan dan gaji yang diinginkan. Namun, banyak realita tidak sejalan dengan ekspetasi seseorang mengenai pekerjaan dan gaji diinginkan.
Kehilangan minat berdampak perasaan keputusaan dapat terjadi dikarenakan melihat sosial media teman-teman yang mengunggah postingan di tempat kerja dengan cepat mendapatkan pekerjaan seakan seseorang yang belum mendapatkan pekerjaan seperti ketinggalan perahu untuk masa depan sehingga menimbulkan tidak semangat dalam menjalani kehidupannya.
4. Sering mengurungkan diri di rumah
Belum mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari jenjang pendidikannya sering kali seseorang merasa malu dengan lingkungan sekitarnya. Baginya, beban moral terhadap orang tua dan sanak keluarganya membuat dirinya merasa tidak nyaman dan bahkan tidak dihargai dalam perjuangannya menjalani pendidikannya. Tak hanya itu, sindiran dari tetangganya yang menyandang status pengangguran ini membuat seseorang malas untuk keluar rumah.
5. Keraguan terhadap diri sendiri
Status penganguran dan rasa putus tidak mendapatkan pekerjaan membuat kondisi seseorang berada di tahap keraguan terhadap diri sendiri. Sebab, keraguan terhadap diri sendiri dipicu oleh pikirannya sendiri sehingga tanpa disadari membuat blokade terhadap diri sendiri untuk tidak mencari solusi atas permasalahan dan semakin memberat beban hidupnya.
Penulis: Ikhsan Aji Pamungkas
Advertisement