Sukses

Pelatih Persija Dukung Erick Thohir Bersihkan PSSI dari Mafia Bola

ambutan positif mengalir deras terkait langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang hendak memberantas mafia sepak bola termasuk oknum pengatur skor pertandingan.

Liputan6.com, Jakarta - Sambutan positif mengalir deras terkait langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang hendak memberantas mafia sepak bola termasuk oknum pengatur skor pertandingan.

Salah satunya, dukungan datang dari pelatih Persija Jakarta Thomas Doll. Pelatih asal Jerman tersebut sangat setuju dengan langkah yang diambil Erick.

"Ide bagus (memberantas mafia pengaturan skor). Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu di sini sebelumnya, tetapi kita berda di jalan yang tepat," kata Doll kepada wartawan setelah memimpin latihan anak asuhnya di Nirwana Park Sawangan, Depok, Senin (20/2/2023), melansir dari Antara.

Doll mengatakan ia masih belum mengetahui seluk-beluk sepak bola Indonesia karena masih minim pengalaman. Ya, Doll baru saja menapaki karier di sepak bola Indonesia saat mengambil peluang untuk menjadi pelatih skuad berjulukan Macan Kemayoran pada 2022, lalu.

Namun, Doll menegaskan sangat mengapresiasi langkah yang diambil Erick Thohir terkait upaya memberantas mafia sepak bola di Tanah Air.

"Saya tidak pernah berpikir hal itu dapat terjadi. Namun, itu dapat terjadi di beberapa negara, juga di Eropa, dan kita ingin melihat sepak bola yang bersih," katanya.

Di mana semuanya dilakukan dengan benar, karena para penggemar dan anak-anak. Mereka juga mengharapkan hal itu dan menurut saya ini adalah cara yang benar," tambah mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.

2 dari 3 halaman

Janji Erick Thohir

Sebelumnya, pada Minggu (19/2), Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menegaskan akan memberantas mafia sepak bola.

"Sudah waktunya kita, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola. ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu, dan membuat kita semua malu," kata Erick.

Erick menjelaskan terkait permasalahan mafia sepak bola ini bukan saja terjadi pada level kompetisi liga, tapi sudah sampai pada level kompetisi Tim Nasional Indonesia.

Alhasil, PSSI tidak dapat berjalan sendiri untuk membersihkan masalah tersebut. Ia mengatakan perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak termasuk badan sepak bola dunia (FIFA), kepolisian, dan Kementrian Pemuda dan Olahraga.

"Oleh karena itu, untuk PSSI bersama FIFA, ini terus menjaga momentum bagaimana kita bersepakat, nanti disampaikan oleh FIFA, untuk mengambil keputusan world wide sanction, artinya ketika kita menghukum individu yang bermain di Indonesia, ini berlaku juga di seluruh wilayah FIFA," katanya.

Erick mengatakan semua pelaku yang terbukti bersalah dan terlibat dalam mafia bola dan pengaturan skor di Indonesia akan dijatuhi skors seumur hidup.

3 dari 3 halaman

Kapolri dan Menpora Ikut Dukung

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menpora Zainudin Amali mendukung langkah yang diusung Erick untuk memberantas mafia pengaturan skor.

"Saya kira kami Polri siap mendukung penuh, dan kami telah mempersiapkan satgas anti mafia bola untuk mengawal kebijakan ini sehingga ke depan dalam upaya pembentukan sepak bola yang fair dalam rangka kita bisa mendapatkan atlet-atlet yang betul-betul bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional dan internasional bisa terwujud," kata Listyo.

Sementara itu, Zainudin mengatakan kerja sama antara PSSI dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk membersihkan tubuh PSSI dari rongrongan mafia bola.

"Selama pemerintah dan PSSI bergandengan tangan Insya Allah akan lanjut. Tapi begitu, pemerintah dan PSSI satu ke kanan, satu ke kiri, itu tidak akan langgeng. Saya pastikan," tegasnya.