Sukses

Deretan Aksi Sujud Menteri Risma di Depan Publik, Penuh Haru dan 'Mengandung Bawang'

Menteri Sosial Tri Rismaharini kerap melakukan aksi sujud di hadapan publik.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini selalu mencuri perhatian banyak orang. Menteri yang juga mantan Wali Kota Surabaya itu terkenal tegas terhadap bawahannya jika terjadi pelanggaaran prosedur kerja. Terakhir aksi sujud di kaki seorang guru tunanetra saat kunjungan ke Bandung menjadi perhatian dan bahan perbincangan hangat di masyarakat. Aksinya tersebut membuat banyak orang ikut merasa haru hingga mata berlinang. Sebenarnya aksi sujud Menteri Risma di hadapan publik bukan kali ini dilakukannya. 

Berikut beberapa aksi sujud Menteri Risma di hadapan orang banyak, bahkan aksi itu juga pernah dilakukan saat dirinya menjabat Wali Kota Surabaya.

Sujud di Depan Takmir Masjid (2018)

Pada 16 Mei 2028, saat Risma menjabat Wali Kota Surabaya, dirinya pernah bersujud di depan seorang takmir masjid. Saat itu dirinya menjadi tamu undangan yang akan berpidato di Gedung Wanita, Jaan Kalibokor, Surabaya, dengan audiens para takmir masjid di seluruh Surabaya membahas isu terorisme. Mendengar ada satu takmir masjid yang merasa tersinggung dengan ucapan Risma, dirinya lantas turun podium dan langsung meminta maaf. Sambil menangis dirinya lalu sujud di depan takmir yang tersinggung atas ucapannya yang menyebut profesi takmir adalah suatu kesalahan.

Sujud di Hadapan Anggota IDI (2020)

Aksi sujud di hadapan anggota IDI terjadi saat Risma masih menjadi Wali Kota Surabaya. Kala itu pandemi Covid-19 tengah melanda Indonesia, dan pada momen Risma memberikan audiensi di Balai Kota Surabaya. Risma kemudian sujud di hadapan anggota IDI. 

Kejadian ini bermula dari adanya keluhan salah satu dokter di RSUD dr Soetomo, yakni dr Sudarsono yang mengadukan membeludaknya RS karena pasien Covid-19. Kepada Risma, Sudarsono curhat, salah satu penyebab membeludaknya rumah sakit, karena banyak warga yang tidak patuh prokes.

Mendengar keluhan itu, Risma sontak mendatangi dokter tersebut dan bersujud di dekat kakinya. Sambil tersedu Risma menyatakan bahwa pihak Pemkot Surabaya tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RSUD dr Soetomo, yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jawa Timur.

"Kami tidak bisa masuk Rumah Sakit dr Soetomo pak, kami bisa kalau rumah sakit yang lain. Kalau Bapak nyalahkan kami, kami enggak terima, kami tidak bisa masuk di sana," ujar Risma kala itu.

 

2 dari 3 halaman

Sujud Saat Terima Bantuan (2020)

Aksi sujud kali ini juga dilakukan Risma saat masih menjadi Wali Kota Surabaya pada 2020. Dirinya sontak sujud saat PT Astra bersedia menerima 300 anak-anak Surabaya yang putus sekolah di program magang perusahaan tersebut. 

''Kalau boleh saya diberikan kesempatan, saya akan sujud di depan Bapak/Ibu sekalian, karena saya terima kasih sekali. Kaki saya tidak kuat,'' kata Risma dengan suara tertatih-tatih kemudian bersujud di tengah sambutannya.

Para ajudan Risma dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya membantunya untuk bangkit berdiri. Sambil mengusap air matanya dengan tisu, dia mencoba bangkit lagi berdiri dan melanjutkan sambutannya.

''Terima kasih sekali Bapak, terima kasih sekali,'' katanya sambil menangis haru.

 

3 dari 3 halaman

Sujud di Kaki Guru Tunanetra (2023)

Terbaru, aksi sujud Risma dilakukan di hadapan seorang guru tunanetra. Saat kunjungannya di Balai Wyataguna, Kota Bandung pada Selasa (21/2/2023). Saat itu seorang guru bertanya kepada Risma yang juga Menteri Sosial soal janji lahan hibah untuk SLB yang berlokasi di Balai Wyataguna.

Merasa tak bisa memenuhi janji tersebut, Risma sontal langsung bersujud di kaki sang guru tersebut. Aksi itu juga membuat sang guru ikut menangis.

"Ini susah karena tanahnya ada di tengah gini, saya enggak bisa. Masalahnya apa? Sama-sama (milik) negaranya, makanya tadi yang penting saya bisa perbaiki. Kita berbagi," kata Risma, dalam potongan video tersebar di media sosial.