Sukses

Mengenal Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia

Setiap tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Kepanduan Sedunia, mungkin juga banyak yang bertanya-tanya mengapa tanggal tersebut yang dipilih. Ternyata di balik pemilihannya tanggal tersebut adalah tanggal lahir dari Baden Powell atau yang dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia atau Bapak Pramuka Sedunia.

Liputan6.com, Bandung - Setiap tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Kepanduan Sedunia, mungkin juga banyak yang bertanya-tanya mengapa tanggal tersebut yang dipilih. Ternyata dibalik pemilihannya tanggal tersebut adalah tanggal lahir dari Baden Powell atau yang dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia atau Bapak Pramuka Sedunia.

Melansir dari Scout.org ternyata Baden Powell atau Robert Stephenson Smyth Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 di London. Ia adalah anak dari seorang profesor di Universitas Oxford dan mempunyai sepuluh bersaudara.

Baden Powell dikenal sebagai sosok yang sudah tertarik pada kegiatan alam bebas sejak lama bahkan sering bersembunyi di hutan yang ada di sekitar sekolahnya untuk melacak satwa liar. Ia dan saudara laki-lakinya sering melakukan liburan bersama terutama berpetualang dan mempunyai keahlian yang sangat baik.

Karena sudah terlatih sejak usia muda, Baden Powell dikenal sebagai sosok yang ahli dalam membuat peta dan pengintaian. Bahkan, skill di alam bebas sudah tidak perlu diragukan kembali.

Baden pun sejak tahun 1876 hingga 1903 bertugas di dunia militer dan ia pernah mengunjungi beberapa negara seperti India, Balkan, Afrika Barat, Afrika Selatan, hingga Malta. Powell yang ahli dalam hal pengintaian ia pun melatih tentara lain dalam keterampilan tersebut bahkan ketika kampanye militer di Afrika Selatan sukses Baden Powell pun pulang sebagai pahlawan nasional pada tahun 1903.

Beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1907 ia membuat sebuah kegiatan yang saat ini dikenal sebagai kamp percobaan pertama di Pulau Brownsea. Ada sekitar 20 anak laki-laki yang mempunyai ekonomi berbeda turut berkemah dengannya dan hal tersebut menjadi tanda pertama Gerakan Pramuka bahkan diperingati dengan peletakan batu pertama disana.

Setahun kemudian Powell pun membuat buku yang diterbitkan dengan judul "Scouting for Boys" dan buku ini pun setahun kemudian diterjemahkan ke dalam lima bahasa. Buku ini tentunya sangat bermanfaat terutama untuk Gerakan Pramuka dan menginspirasi banyak orang.

Penobatannya sebagai Bapak Pramuka Sedunia pun terjadi di tahun 1920 ketika Gerakan Pramuka membuat pertemuan massal pertamanya bernama 'Jambore'. Ada sekitar 8.000 lebih anggota Pramuka dari 34 Negara berkumpul dalam acara tersebut dan di akhir acara Baden Powell pun dinobatkan sebagai Ketua Pramuka Dunia atau Bapak Kepanduan Sedunia.

Baden Powell sendiri mempunyai istri bernama Olave St Clair Soames yang ia menikahi di tahun 1912. Kemudian mempunyai tiga anak bernama Peter, Heather, dan Betty. Semasa hidupnya Baden Powell benar-benar mengabdikan diri kepada Gerakan Pramuka dan berkeliling dunia dan ia meninggal dunia di tahun 1938 karena kesehatannya yang menurun.