Liputan6.com, Bandung - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengecam kasus penganiayaan anak pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Mario Dandy yang membuat korbannya masuk ICU. Sri Mulyani juga menyoroti Mario Dandy yang sering pamer kendaraan mewah ayahnya di media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, setelah mendapatkan laporan kasus tersebut, Sri Mulyani dan tim Kemenkeu mengecam tindak kekerasan dan penganiayaan tersebut. Pihaknya juga mengatakan bahwa akan mendukung penanganan hukum tersebut secara konsisten oleh instansi berwenang.
"Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," tulis Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya @smindrawati.
Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup yang mewah yang dilakukan oleh pegawai atau pejabat Kemenkeu. Hal tersebut karena menimbulkan adanya reputasi yang negatif pada pegawai Kemenkeu yang lain yang telah bekerja secara jujur.
"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional," ujarnya.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa akan mengambil tindakan disiplin kepada staf yang melakukan korupsi maupun pelanggaran integritas.
"Kemenkeu terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dengan melakukan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas," ujarnya.
Adapun Irjen Kemenkeu akan melakukan tindakan sesuai aturan terutama dalam melakukan penyelidikan bagi yang melanggar aturan tersebut.
"Irjen Kemenkeu melakukan langkah sesuai aturan untuk penyelidikan jajaran yang ditengarai melanggar aturan dan Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN yang berlaku," tuturnya.
Seperti diketahui, kasus penganiayaan yang terjadi dengan korban anak pejabat GP Ansor ini dilakukan oleh seorang pemuda mengendarai Rubicon bernama Mario Dandy Satrio yang ternyata adalah anak dari pejabat DJP Kementerian Keuangan.
Penganiayaan yang terjadi pada David diduga berawal dari mantan pacar David berinisial A. A yang menjadi pacar Mario mengalami perlakuan kurang baik dari David.
Mantan pacar David tersebut pun mengajak bertemu David untuk mengembalikan kartu pelajarnya. Namun, Mario pun turut mendatangi David dengan dua orang temannya yang lain menggunakan mobil Rubicon.
Mario mendatangi David yang saat itu berada di rumah temannya. Kemudian Mario membawa David ke gang sepi dan melakukan penganiayaan di tempat tersebut.
Adapun korban mengalami luka serius bahkan sempat tak sadarkan diri.