Liputan6.com, Makassar - Korban meninggal dunia akibat pesta minuman keras (miras) oplosan di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan bertambah. Kini total sudah tiga korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut.Â
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Kompol Hardjoko membenarkan hal tersebut. Dia menyebutkan bahwa korban pesta miras oplosan tambahan itu adalah RF (16).Â
Baca Juga
"Meninggal di RS Islam Faisal Makassar. Yang meninggal sudah tiga orang," kata Hardjoko kepada awak media, Jumat (24/2/2023).Â
Advertisement
Lebih jauh Hardjoko menjelaskan bahwa pelajar di salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di Kota Makassar itu meninggal setelah kritis selama beberapa hari. Dia menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 22.00 Wita.Â
"Kemarin malam dia meninggal dunia," ucapnya.
Pesta Miras Oplosan di Indekos
Sebelumnya, dua pelajar di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan tewas usai pesta miras oplosan. Tak hanya itu, empat lainnya juga hingga kini masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolsek Biringkanaya, AKP Andi Alimuddin membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia menyebutkan bahwa total ada enam pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban usai melakukan pesta miras oplosan.
"Mereka rata-rata pelajar, tetapi ada yang lagi kuliah," kata Andi Alimuddin kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Alimuddin menyebutkan dua pelajar yang meninggal dunia usai pesta miras oplosan itu adalah AA (15) dan MRP (17). Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak tertolong.
"Ada empat orang lagi teman-teman mereka yang masih dirawat. Untuk yang meninggal sudah dikuburkan," imbuhnya.
Keenam pelajar dan mahasiswa itu sebelumbya menggelar pesta miras oplosan di sebuah indekos di Jalan Sanrangan, Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pada Selasa (21/2/2023) malam. Keesokan harinya mereka kemudian menderita sakit perut hingga muntah.
"Jadi, kami baru tahu hari ini kalau mereka minum oplosan dan ada meninggal. Untuk yang meninggal sudah dikuburkan," jelas dia.
Setelah kejadian itu, pihak kepolisian menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan sebuah jeriken alkohol dengan kadar 96 persen, sebuah botol minuman bersoda dan sebuah botol anggur merah.
"Satu jerigken alkohol itu sudah habis. Jadi kami duga itu, mereka oplosan alkohol ini dengan minuman bersoda dan anggur merah," Alimuddin menyebutkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Advertisement