Sukses

8 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Gempa Bumi

Berikut delapan hewan yang diyakini memiliki kemampuan unik dapat mendeteksi gempa bumi

Liputan6.com, Yogyakarta - Gempa bumi menjadi bencana alam yang sering terjadi di berbagai negara. Awal Februari lalu, dunia kembali berduka usai terjadi gempa di Turki.

Gempa bumi juga menjadi salah satu bencana yang mengintai Indonesia. Pasalnya, Indonesia memang berada di atas ring of fire.

Sebelum terjadi gempa, biasanya terjadi fenomena alam aneh yang menjadi respons atas ancaman yang akan terjadi. Layaknya insting, beberapa hewan juga menunjukkan perilaku aneh untuk mendeteksi bencana alam.

Para peneliti yang telah lama mempelajari hewan pun meyakini ada kemampuan hewan deteksi gempa bumi. Penelitian tersebut mengulik dan memahami segala hal yang dirasakan dan didengar hewan sebelum bumi berguncang. 

Berikut delapan hewan yang diyakini memiliki kemampuan unik dapat mendeteksi gempa bumi:

1. Anjing 

Dalam penelitiannya, Dr Stanley Coren dari University of British Columbia di Vancouver, Kanada, menemukan beberapa anjing dapat mendeteksi gempa. Para anjing menggunakan indra pendengarannya yang memang dikenal luar biasa.

Anjing akan menunjukkan perilaku yang tidak menentu, seperti menggonggong atau menggigit secara berlebihan sebelum gempa terjadi. Dari 193 anjing yang termasuk dalam penelitian, setengahnya menunjukkan peningkatan aktivitas dan kecemasan 24 jam sebelum gempa bumi di wilayah Seattle.

Para peneliti percaya, anjing dapat mendeteksi gempa bumi karena mampu mendengar frekuensi yang sangat tinggi. Hal tersebut memungkinkan hewan ini untuk menangkap suara bernada tinggi dari bebatuan yang pecah di bawah bumi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Burung

2. Burung

Banyak contoh kasus yang menunjukkan jika burung ternyata bisa memprediksi gempa. Hewan bersayap ini sangat sensitif terhadap gempa bumi.

Misalnya, pada gempa Oklahoma 2016. Gempa tersebut terjadi pukul 7.03 pagi waktu setempat pada 3 September.

Setelah gempa terjadi, para peneliti menemukan fakta adanya gambar radar yang menunjukkan peningkatan besar jumlah burung yang lepas landas 15 menit sebelum peristiwa terjadi. Hal ini menunjukkan, burung-burung tersebut mungkin mengetahui akan terjadi gempa.

Sementara itu, gempa di Kota Haicheng, China, pada 1975, menjelang peristiwa itu banyak laporan perilaku hewan aneh, termasuk angsa yang terbang ke pohon.

3. Katak

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Zoology, koloni katak meninggalkan tempat kawin mereka 74 km dari pusat gempa L'Aquila di Italia, atau sekitar tiga hari sebelum gempa bumi terjadi. Adapun katak baru kembali ke lokasi 10 hari kemudian, setelah gempa susulan berakhir.

Menariknya, hasil penemuan itu adalah penemuan tak sengaja yang dibuat oleh ilmuwan kehidupan Rachel Grant. Hal ini terjadi ketika ia pergi keluar saat senja untuk mempelajari efek siklus bulan pada perilaku dan reproduksi katak.

 

3 dari 4 halaman

Kucing

4. Kucing

Kucing juga memiliki kemampuan yang luar biasa, termasuk dalam memprediksi terjadinya gempa bumi. Pada 2018, sebuah video viral menunjukkan beberapa kucing mencoba melarikan diri dari kafe kucing Jepang hanya sekitar 10 detik sebelum gempa Osaka.

Menurut para ahli, beberapa kucing akan menunjukkan perilaku umum sebelum gempa, seperti melarikan diri ke tempat yang aman, mengeong dengan keras, dan menjadi cemas.

5. Kuda 

Pada 1906, kuda-kuda kabur dikarenakan panik menjelang gempa bumi di San Francisco, Amerika Serikat. Namun, tidak semua kuda menunjukkan perilaku yang sama sebelum gempa terjadi.

Beberapa kuda justru merengek atau mendengus, sedangkan yang lainnya menjadi ketakutan dan kabur. Bahkan, ada juga beberapa dari mereka yang menjerit dan menggigil.

6. Sapi

Para peneliti dari Max Planck Institute (MPI) Jerman untuk Studi Perilaku dan Pusat Studi Lanjutan Perilaku Kolektif dari Universitas Constance melakukan penyelidikan mendalam terhadap hewan yang dapat memprediksi gempa bumi. Penyelidikan yang dilakukan pada 2020 ini mencatat sapi cenderung menjadi kurang aktif sebelum terjadi gempa. 

Faktanya, mereka membeku sesaat sebelum gempa terjadi. Kemungkinan besar, hal ini dikarenakan sapi bisa merasakan ionisasi udara atau mencium bau gas yang dilepaskan dari bebatuan sebelum terjadinya gempa bumi.

 

4 dari 4 halaman

Semut Kayu Merah

7. Semut Kayu Merah 

Hewan kecil, seperti semut, ternyata juga dapat mendeteksi ketika gempa bumi sudah mulai mendekat. Menurut para peneliti, semut mampu mendeteksi gempa bumi karena memiliki kemoreseptor untuk gradien karbondioksida dan magnetoreseptor untuk medan elektromagnetik.

Hasil ini diketahui dari penelitian ilmuwan Jerman yang memantau secara ketat perilaku semut kayu merah di Cekungan Neuwied yang aktif secara seismik di Eifel, Jerman, pada 2009-2012. Hal ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai perubahan perilaku semut sebelum terjadi gempa. 

Para ilmuwan ini menggunakan kamera beresolusi tinggi untuk memantau semut-semut selama satu minggu penuh. Penelitian menemukan, semut mengubah rutinitas sebelum gempa bumi, yakni menjadi kurang aktif di siang hari dan lebih hidup di malam hari.

8. Ular 

Menurut para ahli, ular adalah hewan yang paling sensitif terhadap gempa bumi. Saat akan terjadi gempa bumi, ular akan keluar dari sarangnya.

Bahkan, saat akan terjadi gempa besar, ular akan bertabrakan dengan dinding untuk melarikan diri. Ular sangat peka terhadap gempa bumi karena dapat merasakan seseorang yang mendekat dari jarak sekitar 120 km, atau sekitar 3-5 hari sebelum terjadi.

Beberapa seismolog percaya, ular dapat mendeteksi gelombang P yang dihasilkan oleh gempa bumi. Sementara itu, yang lain mengatakan hal itu bisa disebabkan oleh peningkatan medan elektromagnetik frekuensi rendah.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.