Liputan6.com, Jakarta - Jauh hari sebelum munculnya warteg yang menjual banyak lauk seperti sekarang, para pedagang nasi asal Tegal hanya menjual nasi bungkus bernama Nasi Ponggol. Penasaran dengan makanan favorit warga Tegal ini? Yuk simak!
Baca Juga
Advertisement
Di Tegal, nasi ponggol memang bukan makanan yang istimewa. Makanan ini biasanya menjadi menu sarapan khas orang Tegal, yang dijual oleh banyak ibu-ibu di sekitar kampung di Tegal. Setiap subuh, mereka menggelar dagangannya di depan rumah untuk menjual nasi ponggol dengan beberapa menu sarapan lainnya.
Biasanya, nasi ponggol berisi secubit nasi dengan lauk oseng tempe, mie goreng kampung, tumis kangkung atau kacang. Nasi kemudian ditaburi dengan remukan kerupuk mie kuning dan dibungkus dengan daun pisang.
Nasi ponggol adalah bentuk lain dari nasi kucing yang sudah sangat terkenal di Yogyakarta dan Solo, yang biasanya dijual di gerobak angkringan. Atau nasi jamblang yang bisa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut Kota Cirebon.
Meski serupa, yang membedakan nasi ponggol dengan nasi serupa dari daerah lain adalah lauk-lauknya, termasuk oseng tempe. Proses pembuatan oseng tempe khas nasi ponggol ini agak berbeda, karena tempe yang akan dimasak perlu melewati proses jemur selama sehari, sebelum kemudian diolah bersama bumbu-bumbu.
Nasi inilah yang dulu dijual oleh para istri pegawai bangunan yang bekerja di proyek-proyek bangunan, saat Presiden Sukarno sedang berupaya mempercepat pembangunan.
Saat itu, banyak warga Tegal yang mengadu nasib ke Jakarta, dan bekerja sebagai buruh bangunan. Mereka bekerja dan tinggal di lokasi proyek dengan membuat bedeng. Sementara suaminya bekerja, para istri pun berdagang nasi ponggol khas Tegal di sudut-sudut lokasi proyek.
Setelah nasi ponggol mulai dikenal dan perkembangan bisnis kuliner para istri buruh bangunan asal Tegal ini semakin maju, mereka kemudian membangun warung nasi dengan nama Warung Tegal, yang dikenal seperti sekarang.
Â
Â
Â
Ponggol Setan
Seiring dengan perkembangannya, nasi ponggol yang sebelumnya hanya dijual sebagai menu sarapan pun kini bisa ditemukan setiap saat, bahkan hingga dini hari. Sampai kemudian muncul julukan Ponggol Setan untuk nasi ponggol yang muncul di malam hari.
Julukan itu diberikan karena kemunculannya identik dengan kemunculan setan di malam hari. Selain itu, nama ponggol setan juga diberikan karena berisi oseng tempe yang sangat pedas.
Nasi ponggol memang tak lepas dari kehidupan warga Tegal. Nasi pincuk ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai sudut Kota Tegal dan dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
Â
Â
Advertisement