Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat menargetkan investasi yang masuk tahun ini hingga Rp1,46 triliun. Angka tersebut naik sekitar Rp200 milar dari target tahun lalu di kisaran Rp1,26 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Garut Wahyudijaya, mengatakan realisasi investasi yang masuk di Kabupaten berangsur pulih, sejak hantaman pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
“Tahun lalu capaian investasi yang masuk ke kami mencapai sekitar 95 persen,” kata dia, Ahad(26/2/2023).
Advertisement
Menurutnya, penyusunan angka rencana target investasi yang masuk di kabupaten Garut, menunggu intruksi pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat. “Tahun lalu targetnya Rp1,26 triliun tapi terealisasi Rp1,165 triliun atau sekitar 95 persen lebih,” ujar dia.
Sebagai informasi tahun lalu, target investasi yang direncanakan pemerintah pusat mencapai Rp 1.200 triliun dengan capaian 1.207 trilun atau sekitar 101 persen.
Dari jumlah itu Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendapatkan alokasi target hingga Rp 169 triliun dengan capaian Rp 174 triliun atau 103 persen.
“Untuk Garut sendiri kami ditargetkan Rp 1.26 triliun tapi hanya tercapai 95 persen lebih dari target,” kata dia.
Dari angka itu, lima kelompok penyumbang investasi terbesar di Garut antara lain, Pertama, transportasi, gudang dan komunikasi sebesar. Kedua, perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Ketiga, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain.
Keempat, jasa lainnya. Kelima, sektor industri makanan. “Pertumbuhan sektor makanan terutama yang berhubungan dengan pertumbuhan UMKM di Garut cukup potensial,” ujarnya.
Sedangkan target investasi tahun ini yang ditekan pemerintah sekitar Rp 1.400 triliun. Dari jumlah itu, Pemprov Jabar mendapatkan target hingga Rp 188,03 triliun. “Sementara untuk Garut Rp 1,26 triliun,” kata dia.
Tahun lalu, lima negara tercatat sebagai penyumbang investor terbesar di Jawa Barat yakni Cina Rp 26,4 triliun, kemudian Jepang Rp 21,6 triliun, Singapura Rp 13,2 triliun, Korea Selatan Rp 9,8 trilun dan Belanda Rp 7 triliun.
Khusus Garut, untuk mengejar target prestius tersebut ujar dia, pemerintah gencar melakukan beberapa program untuk menarik investasi mulai Gedoran (Gerakan Dorong Realisasi Dalam Negeri), Jebolin (Jemput Bola Investasi).
“Untuk aplikasinya sendiri kami meluncurkan aplikasi Sijempol,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Modus Investasi Katering, Emang-Emak Muda di Kebumen Menipu Korban Nyaris Rp1 Miliar