Sukses

Pil FE Bagi SMKN Jatipuro Karanganyar, Untuk Apa?

Untuk turut membantu menekan angka stunting di wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Karanganyar, Wakil Bupati Sosialisasikan ke sekolah.

Liputan6.com, Karanganyar Mendukung upaya Pemerintah Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia harus bisa menekan angka stunting, hingga menjadi zero/nol stunting. Dalam rangka mendukung hal tersebut SMKN Jatipuro, Karanganyar bekerjasama dengan berbagai pihak melakukan sosialisasi yang diberikan kepada 1060 siswanya agar memahami dan bisa mencegah kelahiran stunting khususnya di wilayah Kabuapten Karanganyar.

Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengaku senang dengan kegiatan sosialisasi stunting yang dilakukan oleh SMKN Jatipuro tersebut, terlebih sekolah ersebut melibatkan berbagai pihak untuk memberikan pemahaman terkait masalah stunting. 

"Kami dari Pemerintah Daerah mendukung apa yang dilakukan oleh SMKN Jatipuro yang melakukan sosialisi stunting kepada siswa didiknya. Ini juga salah satu upaya melahirkan generasi-generasi emas di tahun 2045," kata Wabup Rober kepada Liputan6.com, Minggu (26/2/2023).

Ia menyebut Kabupaten Karanganyar pada pendataan terakhir angka stuntingnya naik dari tahun sebelumnya, sehingga menurut dia apa yang dilakukan oleh sekolah SMKN Jatipuro itu diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya untuk bisa menekan kenaikan stunting tersebut.

Menurutnya anak-anak usia sekolah menengah atas dan pertama adalah masa-masa penting untuk mendapatkan pengetahuan dan sekaligus mencegah stunting sedini mungkin. Lantaran, merekalah yang nantinya akan melahirkan generasi-generasi yang seharusnya sehat.

"Kami akan intervensi semua pihak, menyasar karang taruna dan sekolah untuk diberikan informasi, memperisapkan mereka jelang pra nikah dan melahirkan anak-anak yang sehat. Dinas-dinas terkait akan kami intervensi menangani hal ini (stunting)," ucap dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Untuk Generasi Emas 2045

Tak ingin kalah dari Kabupaten tetangganya yakni Sukoharjo, Wabup Rober tak segan mencontoh apa yang sudah dilakukan kabupaten tersebut dalam melakukan penanganan stunting di wilayahnya. Di antaranya dengan memberikan pil cantik dan pil pintar kepada generasi produktif atau juga kelas pekerja.

"Saya hari ini termotivasi dari Sukoharjo yang memberikan edukasi melalui pemberiaan pil cantk dan pil pintar untuk mengurangi tingkat stunting di wilayah kami. Konsumsi vitamin itu tidak akan mengganggu aktivitas mereka seperti diet dan lainnya," tutur dia.

Di acara yang sama Ketua Tim Medical Rescue Komunitas Pejuang Sosial Comunity (PSC) dr Kunari Mahanani memberikan penjelasan mengenai stunting dan pencegahannya kepada siswa-siswa SMKN Jatipuro yang hadir di aula sekolah tersebut. Antusias anak-anak tersebut terlihat ketika mereka mendengarkan dan berinteraksi dengan tema yang sedang dibahas. 

salah satunya adalah mensosialisasikan pil pintar dan pil cantik, untuk menekan angka stunting di Jateng yang cukup tinggi karena menjadi penyumbang angka tertinggi di 10 besar stunting nasional. Ia menjelaskan anak-anak produktif tersebut harus mengkonsumsi tablet penambah darah, terlebih ketika mereka daam masa menstruasi disarankan setiap hari meminum 1 tablet.

"Jadi adik-adik adalah para generasi produktif, calon-calon manten (pengantin) yang nantinya akan melahirkan anak, harus mendapatkan tablet FE atau pil cantik/pil pintar. Jangan sampai kekurangan darah, ketika datang bulan juga harus mengkonsumsi 1 FE," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN Jatipuro, Sri Eka Lelana menjelaskan upaya sosialisasi tersebut adalah salah satu bentuk pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam rangka menekan angka stunting di wilayahnya. Tak main-main pihaknya ikut berpartisipasi dalam langkah tersebut, ia menghadirkan narasumber yang konsen menangani masalah itu.

"Sosialisasi ini kami memberikan arahan dan pemahanman tentang stunting, dan juga memberikan sosialisas pencegahan dengan memberikan pil penambah darah (FE)," tutur dia.

Kegiatan tersebut sudah dibarengi dengan pemberian pil penambah darah kepada para siswi di sekolah tersebut pada kegiatan Jumat sehat, untuk menghindari anak-anak didik mereka mengalami gangguan kesehatan khususnya kekurangan sel darah merah atau anemia.

"Pemberiaan penambah darah sebulan sekali pada acara Jumat sehat di mana dan vitaminnya di sediakan oleh puskesmas Jatipuro. Kegiatan kita banyak didukung oleh berbagai pihak," ucap dia.