Sukses

Perahu Ketinting Dihantam Ombak, ABK Asal Banten Tewas di Perairan Minahasa Selatan

Kepala Basarnas Manado Monce Brury mengungkapkan, kapal tunda (tugboat) Blue Dragon 28 dikabarkan kehabisan logistik.

Liputan6.com, Minahasa Selatan - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi Anak Buah Kapal (ABK), yang tenggelam bernama Lutfi Budiantono (25) asal Merak, Banten.

Proses evakuasi itu berlangsung di perairan Pantai Moinit Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, Senin (27/2/2023).

Kepala Basarnas Manado Monce Brury mengungkapkan, kapal tunda (tugboat) Blue Dragon 28 dikabarkan kehabisan logistik.

Karena kapal tidak bisa menepi di pinggiran pantai, mereka minta bantuan masyarakat sekitar untuk menjemput 5 ABK menggunakan perahu ketinting untuk berbelanja bahan logistik di Desa Moinit, Kabupaten Minahasa Selatan.

“Pada saat akan menuju ke darat masih setengah perjalanan, perahu dihantam gelombang tinggi sehingga terbalik. Jarak antara kapal tugboat ke darat kurang lebih 40 meter,” ujar Monce Brury.

Monce Brury mengatakan, pihaknya pun berkoordinasi dengan pos SAR Amurang agar bergerak ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian satu korban yang hilang.

Dia menyebutkan, hingga Minggu (28/2/2023) malam, korban belum ditemukan, sehingga pencarian gabungan dilanjutkan Senin (27/2/2023). Pencarian ini ditambah 5 personil dengan membawa peralatan selam dan aqua eye atau pendeteksi korban di air.

Tim SAR gabungan lalu memfokuskan pencarian dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dengan menyelam menggunakan aqua eye. Setelah menyelam, mereka kemudian menemukan korban yang tenggelam.

“Korban ditemukan di pinggiran pantai tersangkut di bebatuan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Monce Brury.

 Koordinator pos SAR Amurang Rusmadi mengungkapkan, pencarian gabungan tersebut terdiri dari SAR, Basarnas, Damkar dan masyarakat.

“Pencarian semaksimal mungkin hari ini, pukul 08.35 korban ditemukan dan langsung di bawa ke RS Kalooran Minahasa Selatan,” ujarnya, Senin (27/2/2023).