Liputan6.com, Cirebon - Amukan si jago merah masih membakar pabrik busa milik PT AIYI Indonesia Internasional di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Kebakaran hebat pabrik busa tersebut diketahui sejak Senin, 27 Februari 2023.
Hingga Selasa, 28 Februari 2023 pagi, api masih membakar bangunan pabri yang diketahui terdapat bahan kimia dan busa yang mudah terbakar. Tim Damkar Kabupaten Cirebon masih terus berusaha memadamkan api.
Dari informasi yang didapat, besarnya kobaran api disebabkan banyaknya bahan material mudah terbakar. Pabrik tersebut diketahui memproduksi kasur busa.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Ferry Afrudin yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan proses pemadam api yang dilakukan terbilang sulit karena banyaknya material yang mudah terbakar.
"Banyak material yang mudah terbakar seperti busa kasur maupun bahan-bahan kimia yang dipergunakan untuk membuat kasur busa itu sendiri," kata Ferry, Selasa (28/2/2023).
Sejak semalam usai mendapatkan laporan, pihaknya terus melakukan upaya pemadaman dengan menerjunkan sebanyak 13 unit kendaraan.
Dia menyebutkan, terdapat 13 unit armada damkar Kabupaten Cirebon dikerahkan.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Bantuan Armada
"Armada tersebut terdiri dari 8 Pos Sektor," ujar dia.
Namun, dengan jumlah yang terbatas dan besarnya kobaran api, pihaknya mendapatkan bantuan dari Kabupaten Majalengka dan Kota Cirebon masing-masing menerjunkan satu unit kendaraan.
"Ada bantuan dari Kota Cirebon dan Kabupaten Majalengka masing-masing 1 unit," jelasnya.
Ketika ditanya soal penyebab insiden kebaran ini, Ferry mengungkapkan jika pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.
"Kalau sebabnya kami belum mengetahui karena sampai dengan sekarang kami sedang berusaha memadamkan api," paparnya.
Sementara itu, salah satu warga yang menyaksikan insiden kebakaran ini, Saepulloh (27) mengatakan, sejak malam api secara cepat membesar hingga membuat hawa sekitar menjadi panas.
"Malam api tiba-tiba besar dan banyak warga yang merasa panas karena besarnya api," ungkapnya.
Bukan hanya itu, dia juga sempat menyaksikan adanya sebuah ledakan yang cukup besar dari salah satu bangunan pabrik yang diduga sebagai tempat penyimpanan bahan kimia.
"Semalam juga ada ledakan yang lumayan besar," tutupnya.
Advertisement