Sukses

Durian Pak Brewok 30 Tahun Bertahan di Tengah Gempuran Buah Impor

Sudah 30 tahun lebih durian pak brewok eksis di tengah gempuran buah-buahan impor.

Liputan6.com, Sukoharjo - Berawal dari usaha milik H.Sandiman atau biasa disebut Pak Brewok yang menjual durian khas Kabupaten Karanganyar, dan jualannya itu dikenal lantaran durian-durian yang dijualnya laris manis diterima masyarakat. Lantaran sang penjual pertama memiliki brewok, akhirnya masyarakat khususnya di area Solo Raya menyebutnya dengan sebutan durian Pak Brewok.

Saat ini, bisnis tersebut diteruskan anak-anaknya dan tetap dalam pantauan Pak Brewok. Karena tak sedikit pelanggannya mengenalnya sosok Pak Brewok, jadi ketika datang yang ditanyakan pertama adalah pemilik nama Durian Pak Brewok.

Meski sudah berganti generasi, namun durian yang dijual tidak berubah dan tetap dikenal karena isinya tak pernah mengecewakan pelanggannya, bahkan pelayanannya sangat ramah.

Berjualan di teras rumah sederhana di Desa Randu RT 1 Rw 1, Joho, Sukoharjo, atau tepat di belakang Terminal Sukoharjo itu tak pernah sepi pengunjung. Dalam sehari Pak Brewok bisa menjual 300 hingga 400 buah durian, jumlah tersebut bisa naik dua kali lipat ketika hari libur atau akhir pekan.

Durian Pak Brewok pada saat akhir pekan atau musim liburan tiba bisa menjual 700 buah rambutan, dengan mempekerjakan sanak keluarganya untuk membantu warung durian yang sering didatangi para pejabat dan pembeli dari luar darah seperti Wonogiri, dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

 

2 dari 3 halaman

Bisnis Diteruskan Sang Anak

Menariknya, ketika kita membeli durian ada bagian yang kurang layak konsumsi atau busuk, penjualnya dengan senang hati mau mengganti dengan yang baru. Selalu ramai pembeli, omzetnya jika di rata-rata bisa mencapai Rp10-12 juta per hari, dan bisa mencapai 20 jutaan tiap hari libur.

Dengan mengandalkan 5 karyawan di tempat berjualan dan juga 5 karyawan yang khusus memetik buah dilahan miliknya dan sebagian membeli secara borongan. Sistem borongan itu dia beli dari buah durian milik warga di Desa Jumapolo, Jumantono, dan Matesih, di Kabupaten Karanganyar, dan ia sndri yang menyiapkan karyawan khusus untuk memetik buah durian itu.

"Ini usaha bapak saya dari tahun 1990, ketika itu saya SMP. Sekarang ikut bantu bapak dan tiga anak lainnya juga bantu di sini. Alhamdulillah berkah jualan durian jika musim, kalau tidak musim jualan pete, kacang, dan buah lainnya," kata Eli salah satu anaknya yang tengah melayani pembeli asal DIY, Sukoharjo, Selasa (28/2/2023).

Ia menyebut, dari hasil berjualan durian tersebut sang ayah bisa membiayai empat orang anaknya dan juga membukakan lapangan pekerjaan untuk anak-anaknya dan juga keluarganya. Tak hanya itu, ia juga membangun beberapa rumah kos yang disewakan di Sukoharjo atau sekitar rumah tinggal mereka.

"Alhamdulillah tiap hari bisa dapat untung Rp12 jutaan, kalau libur Rp20 juta lebih. Biasanya tempatnya selalu penuh pembeli, sampai antri-antri. Kita juga siapkan tempat dan dikupas sekalian di sini," ujar dia.

Sementara itu, durian adalah buah musiman Pak Brewok tak tinggal diam ia juga menjual buah-buahan lainnya di depan rumahnya tersebut. Hanya dengan menggunakan sebuah meja panjang dan lantai untuk menggelar dagangannya Pak Brewok bisa menafkahi kebutuhan keluarganya.

"Kalau musim durian sudah lewat, kita juga menjual pete, kacang,alpukat, mangga, dan juga rambutan. Apa saja buah yang bisa dijual kita jual," ucap dia.

3 dari 3 halaman

Ciri Khas Duren Pak Brewok

Sementara itu, Endang Kristuti pelanggan Durian Pak Brewok menyebut durian yang dijual Pak Brewok tersebut tidak pernah mengecewakan, rasanya legit dan manis, apabila ada durian yang tidka manis ia menyebut sang penjual siap menggantinya dengan yang lain.

"Duriannya tuh legit, kalau ada yang rusak aja langsung diganti. Pelayanannya ramah-ramah, nikin kita betah dan jadikan durin Pak Brewok langganan," ucap dia. 

Pemilik salah satu cafe hits di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo itu mengaku sering membeli dan dimakan langsung di tempat durian Pak Brewok. "sering dtaang ke sini sama keluarga, atau dengan teman dekat seperti saat ini saya bersama empat teman saya makan langsung di sini," ujar dia.