Sukses

Hulu Sungai Selatan Punya Perpustakaan Keren, Pangkas Kesenjangan Bahan Bacaan di Daerah

Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, resmi berdiri.

 

Liputan6.com, Hulu Sungai Selatan - Perpustakaan merupakan simbol pentingnya ilmu pengetahuan dan budaya gemar baca. Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Achmad Fikry yakin, Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Hulu Sungai Selatan, Kalsel, mampu memberikan manfaat besar untuk kemajuan masyarakat

"Meskipun kemajuan teknologi sudah sedemikian maju, tetapi kegiatan membaca tetap harus kita jaga dalam upaya menjaga keinginan untuk menambah pengetahuan tentunya dengan menyesuaikan kondisi dan tren yang saat ini sedang berkembang," ucapnya.

Hal ini disampaikan Fikry saat meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten HSS bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, di Kota Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, pada Kamis (2/3/2023).

Pembangunan gedung baru perpustakaan sendiri menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Tahun 2022 dengan pagu anggaran sebesar Rp10 miliar.

Pada kesempatan tersebut, Fikry mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Perpusnas atas pembangunan gedung tersebut. Gedung perpustakaan terletak strategis di sisi jalan utama Ibu Kota Kabupaten HSS, Kota Kandangan.

Kepala Perpusnas mengapresiasi komitmen Kabupaten HSS dalam meningkatkan kualitas SDM. Dia mengatakan perpustakaan berperan sebagai infrastruktur yang mendukung pengimplementasian RPJMN 2020-2024 tentang pembangunan kualitas SDM.

"Perpustakaan sebagai infrastruktur dan sangat penting, untuk itu kami sangat senang akan komitmen bapak bupati serta jajaran yang luar biasa," ujarnya.

Syarif berharap Perpustakaan Kabupaten HSS dapat berfungsi dengan baik dan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dapat terjalin solid untuk menyediakan bahan bacaan dalam bentuk yang variatif untuk masyarakat.

"Sama-sama kita menghadirkan infrastruktur dan bahan bacaan baik dalam bentuk digital, elektronik, maupun buku cetak untuk masyarakat termarjinalkan bisa kita layani dengan baik," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Sejak 2018, Perpusnas melaksanakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). TPBIS merupakan bagian dari program prioritas nasional dengan tujuan untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan umum melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum.

Dalam penguatan budaya literasi, secara nyata kegiatan TPBIS mengupayakan terjadinya peningkatan literasi masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum. Di Kabupaten HSS, bantuan program TPBIS memberikan dampak bagi kehidupan seorang pekerja serabutan, Muhammad Ramadhani atau Rama.

Rama bermimpi untuk memiliki pekerjaan tetap dan mendapatkan gaji setiap bulannya. Hal tersebut sulit diraih olehnya karena tidak adanya keterampilan yang bisa dia andalkan. Keluarga kecilnya sering kali kesulitan untuk membayar uang sewa rumah.

Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, dibutuhkan kemampuan dalam mengoperasikan komputer, begitu pikirnya. Dia lantas sering datang ke perpustakaan untuk meminjam buku tentang komputer. Pada satu waktu, petugas layanan perpustakaan menawarkannya untuk mengikuti kegiatan pelatihan komputer yang dilaksanakan di sana.

Setelah beberapa kali mengikuti kegiatan pelatihan komputer dan terus meningkatkan pengetahuannya dengan memanfaatkan buku-buku termasuk fasilitas komputer serta jaringan internet yang ada di perpustakaan, Rama mulai terbiasa menggunakan dan mengaplikasikan dengan baik program komputer seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, serta Microsoft PowerPoint.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, dia berhasil lulus tes seleksi perangkat desa. Kini dengan gaji sekitar Rp2 juta per bulan, Rama tidak lagi khawatir untuk membayar uang sewa bulanan rumahnya karena gajinya saat ini jauh lebih banyak dibandingkan ketika masih bekerja serabutan