Sukses

Brutal, KKB Tembak 7 Warga Sipil dan TNI di Puncak Papua Tengah

Dari kejadian ini, 2 orang meninggal dunia yakni seroang perempuan berumur 25 tahun dan seorang prajurit TNI.

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua mencatat sebanyak tujuh warga sipil menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Agenggen, Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (03/03/2023).

Dari 7 korban, satu di antaranya meninggal dunia, bernama Terina Murib (25) seorang perempuan

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan 6 korban penembakan lainya masih dirawat di Puskesmas Sinak. Ke-6 korban adalah Lerice Telenggen, Rasna Kogoya, Desina Along, Etera Kulua, Anison Tabuni dan Iwan Murib. “Dari korban ini ada anak-anak. Para korban sedang menjalani visum,” jelasnya, Sabtu (04/03/2023). 

Selain menembak warga sipil, KKB juga menembak seorang prajurit TNI yang sedang mengevakuasi korban. Prajurit bernama Praka Jumardi meninggal dunia, nyawanya tak tertolong saat berada di puskesmas. 

“Total korban meninggal dunia akibat kejadian ini 2 orang, yakni seorang warga sipil dan seorang prajurit TNI,” jelas Benny.

Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia menambahkan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kontak tembak. Pihaknya juga telah meminta hasil visum dari para korban penembakan.

“Personel di lapangan juga telah melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh yang ada di Kampung Abumega, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Selain itu, aparat gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB,” kata Nyoman. 

 

2 dari 3 halaman

Simak video pilihan berikut ini:

3 dari 3 halaman

Prajurit TNI Tertembak

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membenarkan seorang prajurit TNI menjadi korban penembakan di Sinak.

“Prajurit tersebut bertugas di Satgas Yonif Raider 303/SSM Kostrad. Jenazah sudah dievakuasi ke Timika hari ini akan dibawa ke kampung halaman di Bone, Sulawesi Selatan,” kata Herman. 

Ia menjelaskan kronologi penembakan bermula saat gerombolan kelompok separatis teroris (KST) Papua menembak seorang perempuan Papua. Aparat TNI kemudian berupaya mengevakuasi korban ke Puskesmas Sinak. Namun saat evakuasi menuju Puskesmas, anggota dihadang dan ditembaki oleh KST hingga mengakibatkan seorang prajurit TNI Praka Jumardi tertembak.

“Praka Jumardi yang tertembak berhasil dievakuasi ke Puskesmas Sinak untuk penanganan tim medis, namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Demikian pula warga sipil yang ditembak KST dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.