Sukses

Tinggal Kenangan, 6 Stadion Indonesia Ini Terlantar, Pembangunannya Ada yang Capai 1,2 T

Berikut ini beberapa stadion di Indonesia yang terlantar. Salah satunya Stadion Andi Mattalatta yang sempat menjadi home base klub Liga 1 PSM Makassar.

Liputan6.com, Jakarta - Penundaan laga Persija Jakarta vs Persib Bandung saat ini sedang ramai diperbincangkan. Alasan ditundanya laga klasik tersebut disebabkan Persija tidak mendapat izin dari stadion yang akan digunakan untuk pertandingan tersebut.

Dalam dunia sepak bola, stadion memang menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, olahraga ini tidak bisa dilaksanakan di tempat kecil.

Lantas apakah penundaan pertandingan tersebut karena tidak ada stadion yang lain yang bisa digunakan? Tentu tidak, karena masih banyak opsi lain yang bisa Persija pilih supaya laga tetap berjalan.

Berbicara stadion, di Indonesia ternyata cukup banyak stadion yang terlantar karena beberapa alasan. Berikut 6 stadion yang terlantar sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

1. Stadion Barombong

Stadion ini terletak di Sulawesi Selatan yang pembangunannya tidak kunjung usai. Tahun 2011, Syahrul Yasin Limpo yang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan meletakan batu pertama.

Stadion yang berlokasi di dekat pantai Losari itu didirikan dengan maksud sebagai home base baru untuk tim kebanggaan Masyarakat Sulsel, yaitu PSM Makassar.

Namun sayangnya, Stadion Barombong yang didirikan dengan kapasitas 40 ribu penonton dan didirikan mulai 2011 itu justru malah mangkrak hingga sekarang. Belum jelas juga sampai kapan pembangunannya selesai.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2. Stadion Palaran

Stadion Palaran atau Stadion Utama Kalimantan Timur ini mulai didirikan pada 2008. Berlokasi di Kota Samarinda yang merupakan ibukota Kalimantan Timur.

Biaya pembangunan stadion ini diperkirakan mencapai Rp 800 miliar. Memiliki kapasitas 60 ribu penonton sekaligus mencatatkan diri sebagai stadion terbesar ketiga di Indonesia di bawah Jakarta International Stadium (JIS) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Sayangnya, setelah perhelatan PON ke-17 2088 selesai, stadion ini sudah jarang digunakan pada kompetisi sepakbola mayor di negeri ini.

Faktor utama stadion ini berakhir memprihatinkan adalah lokasinya yang sangat jauh dari pusat kota Samarinda. Selain itu, akses menuju stadion ini masih kurang memadai.

Sehingga, klub lokal Samarinda yang berada di Samarinda, yaitu Borneo FC lebih memilih bermarkas di stadion Segiri yang masih terletak di area pusat kota. Ditambah lagi dengan biaya perawatan semegah ini tentu saja memakan biaya yang sangat besar hingga berefek pada ketidak maksimalan.

3. Stadion Utama Riau

Stadion yang merupakan stadion terbesar di pulau Sumatera ini terletak di Pekanbaru. Stadion ini mulai dibagun pada tahun 2009 dengan tujuan sebagai men venue PON ke-18 2012 lalu yang dihelat di Provinsi Riau.

Stadion ini berkapasitas 44 ribu penonton menelan biaya fantastis saat pembangunannya, yaitu sebesar 1,18 triliun.

Namun, di balik pembangunannya, stadion ini pernah disengketakan karena mempunyai hutang sebesar Rp 246 miliar kepada kontraktor. Stadion Utama Riau ini pun kini dialih fungsi menjadi lokasi mesum. Anggaran yang terlalu besar menjadi sebab stadion ini tidak terawat.

3 dari 3 halaman

Sisanya

4. Stadion Watubelah

Stadion yang satu ini awalnya diproyeksikan untuk menggelar PON pada tahun 2016 di Cirebon. Namun, sangat disayangkan karena hal itu tidak terjadi karena stadion yang tidak kunjung selesai.

Pembangunan yang sudah menghabiskan hampir 300 Miliar ini masih saja belum difungsikan dengan baik. Masih butuh anggaran yang cukup besar supaya stadion ini bisa rampung hingga bisa digunakan untuk menjadi sarana olahraga.

Diketahui, proyek pembangunan Stadion Watubelah ini terbengkalai atau mangkrak. Konstruksi pembangunnya mulai mengalami banyak kerusakan. Banyak rumput liar setinggi 1,5 meter tumbuh subur di sekitaran stadion. Bahkan pagar batas yang mengelilingi stadion pun tidak luput dari kerusakan.

5. Stadion Sangkuriang

Stadion ini menjadi satu-satunya stadion megah dan terbesar yang ada di Kota Cimahi, Jawa Barat. Stadion ini memiliki sejarah panjang dan sempat mewarnai industri persepakbolaan di Tanah Air.

Di masa jayanya, stadion dengan kapasitas 15 ribu penonton ini sempat menjadi home base Persikab Kabupaten Bandung sebelum akhirnya Stadion si Jalak Harupat dibangun.

Namun, itu hanya cerita masa lalu yang tinggal menjadi kenangan bagi generasi 80-90an. Pasalnya, kondisi stadion Sangkuriang kini sangat tidak terawat dan memprihatinkan karena semua bagian bangunannya telah rusak.

Semua itu melengkapi kesengsaraan dari stadion yang bersejarah yang didirikan pada tahun 1974 ini.

Jika kondisi tidak segera diperbaiki, bisa jadi nasib Stadion Sangkuriang hanya tinggal legenda di tanah Cimahi. Seperti Colosseum yang menyimpan sejarah kejayaan di masa lalu dan jadi kenangan di generasi mendatang.

6. Stadion Andi Mattalatta

Lagi-lagi persoalan stadion yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan menjadi permasalahan yang cukup besar bagi publik dan pecinta bola. Khususnya para suporter yang kecewa karena tim kesayangan mereka PSM Makassar belum memiliki home base yang jelas dan memenuhi standar PSSI.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan pembangunan Stadion Mattoangin tetap lanjut. Meskipun, tender ulang pembangunannya kembali gagal karena tidak ada peserta yang memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi pemenang.

Sebelumnya, Stadion Andi Mattalatta di kawasan Mattoangin ini mulai dibangun atas inisiatif mantan gubernur Nurdin Abdullah dengan anggaran 1,1 Triliun. Namun, penolakan datang dari Dani Pomanto dia meminta Amdal lain proyek Stadion Andi Mattalatta di kawasan Mattoangin ini dikaji ulang.

Saat ini suporter PSM Makassar berharap banyak pada pemerintah kota Pare Pare agar serius mengebut pembenahan 100 persen Stadion Gelora BJ Habibie dengan harapan PSM Makassar dapat bermarkas di Pare Pare bukan di Pulau Jawa.