Liputan6.com, Gorontalo - Usai viral setelah mempromosikan ginjal di media sosial, karena gajinya belum dibayar, kini gaji oknum guru berinisial NS tersebut lunas dibayarkan. Bahkan, NS kembali bekerja sebagaimana biasa.
Namun, sebelum gajinya dibayarkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo melakukan pemanggilan khusus terhadap guru tersebut. Pemanggilan itu sebagai bentuk pembinaan terhadap NS untuk tidak mengulangi aksi serupa.
Advertisement
Baca Juga
"NS sudah kami lakukan pemanggilan sebagai bentuk pembinaan dan klarifikasi terkait aksi yang jual ginjal melalui akun media sosial pribadinya," kata Rikpson Utiarahman Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Boalemo.
Dalam kesempatan itu, NS diminta untuk tidak tertutup dengan masalah yang terjadi di seputar profesinya sebagai guru. Bahkan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Boalemo bisa menampung jika ada keluhan dari guru. Namun, bukan seperti cara yang ditempuh NS. Pasalnya, hal ini merupakan contoh yang tidak baik.
"Media sosial bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Jadi kami minta kepada seluruh guru untuk tidak seperti itu, ada Dinas dan PGRI untuk menerima keluhan," pintanya.
Selain itu, Rikpson mengakui jika keterlambatan gaji para guru itu diakibatkan oleh persoalan administrasi. Akan tetapi dirinya menegaskan bahwa gaji guru termasuk NS sudah dibayarkan.
"Ada sekitar kurang lebih seribu guru di Boalemo sudah mendapatkan gaji," dia menandaskan.
Simak juga video pilihan berikut:
Aksi Jual Ginjal
Sebelumnya, seorang guru honorer berinisial NS ini terpaksa menjajakan ginjalnya di media sosial. Diduga kuat, aksi ini dilakukan lantaran untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tak tanggung-tanggung, NS dalam akun media sosial, mengaku menjual ginjal untuk memenuhi kebutuhan anak.
"Kalau ada yang mau beli ginjal, kenapa ginjal saya dijual. Alasan jual untuk memenuhi anak," tulisnya di media sosial.
Selain itu, NS juga menulis bahwa hal itu terpaksa dilakukan karena kesal menunggu honor yang tak kunjung cair. Padahal, tanggung jawab mereka selama ini sudah ditunaikan.
"Daripada mengharapkan gaji nanti dunia kiamat baru dorang ingat,"ujarnya.
Menurut informasi yang beredar, sudah hampir tiga bulan para guru honorer ini belum menerima gaji. Bahkan, pemerintah pun tidak memberikan alasan yang jelas mengapa hak mereka belum ditunaikan.
Advertisement