Sukses

Gebrakan Superles, Bimbel Pertama Gunakan Artificial Intelligence Rambah Pasar Offline Medan

Medan dinilai sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang masyarakatnya cukup peduli dalam hal pendidikan. Masyarakatnya juga peduli dengan EdTech atau Education Technology yang merupakan sebuah inovasi teknologi baru di bidang pendidikan.

Liputan6.com, Medan Medan dinilai sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang masyarakatnya cukup peduli dalam hal pendidikan. Masyarakatnya juga peduli dengan EdTech atau Education Technology yang merupakan sebuah inovasi teknologi baru di bidang pendidikan.

Co Founder sekaligus CEO Superles by Les-Online, Dian Sutiara mengatakan, hal itu alasan pihaknya menjadikan Medan sebagai kota dihadirkannya bimbingan belajar atau bimbel yang menggunakan Artificial Intelligence pertama di Indonesia.

"Selain minat untuk pendidikan cukup bagus, semangat belajar di sini (Medan) juga tinggi," kata Dian saat peresmian Superles by Les-Online di Jalan Sei Beras, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (11/3/2023).

Disebutkan Dian, saat pandemi Covid-19 melanda di Indonesia, cara berpikir, belajar, bekerja, dan aspek lainnya terdampak. Dari segi pendidikan, aspek yang sangat dirugikan adalah anak-anak hingga orang dewasa harus melakukan segala sesuatu dari rumah.

Saat itu, Les-Online banyak diminati sebagai bimbel. Meski jauh sebelum pandemi, tepatnya 2018, sekelompok alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terdiri dari 4 orang sudah malang melintang dalam hal teknologi dan pendidikan, bertemu dan berkumpul.

"Tujuannya untuk memenuhi impian yang mereka rancang sejak 1991, yaitu membangun sistem pendidikan Indonesia agar lebih global dan maju dari negara-negara di dunia, khususnya di Asia Tenggara," sebutnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketimpangan Pendidikan

Diungkapkan Dian, pergerakan yang diawali dari pesisir Sumatera hingga ujung Pulau Jawa, menemukan banyak sekali ketimpangan pendidikan yang diterima masyarakat desa dengan kota. Mulai dari kualitas guru, sekolah, sampai kurikulum.

"Nah, inilah yang membawa ide besar untuk menyediakan lembaga pendidikan bersistem jaringan yang dapat dinikmati seluruh siswa-siswi di Indonesia. Berdirilah Les-Online pada 2019," ungkapnya.

Kemudian pada 2022, sistem learning machine atau mesin pembelajat Artificial Intelligence hadir di Indonesia, melalui tangan seorang insinyur mesin, salah satu Founder Les-Online. Sistem dan kemajuan belajar siswa direkam lewat kecerdasan buatan.

Lalu, nilai serta kemampuan siswa disesuaikan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sehingga, belajar siswa lebih mudah dan terarah dalam mencapai tujuan pendidikan dengan akurat.

Berangkat dari semangat itu, muncul gebrakan terbaru berdirinya Superles by Les-Online, sebagai wadah belajar yang lebih dekat dengan sistem belajar langsung secara tatap muka dan interaksi secara nyata.

"Berdirinya Superles by Les-Online merupakan langkah berani mewujudkan keinginan para orang tua dan siswa yang ingin bertemu serta bertatap muka langsung dengan guru dan Super Teacher, pengajar di Superles," Dian menuturkan.

3 dari 3 halaman

Keunikan Superles

Diterangkan Dian, misi pihaknya adalah memberikan jaminan produk belajar dan pengajar berkualitas tinggi dengan suasana belajar yang cerdas, ceria, menyenangkan, dan menjalin kedekatan emosional dengan seluruh siswanya.

Superles memahami kemampuan siswa saat ini yang mudah bosan dan sulit konsentrasi. Sistem pembelajaran yang diterapkan Superles yaitu pomodoro, belajar 25 menit refresh 5 menit yang sudah lebih dulu populer di kalangan sekolah Jepang.

Sedangkan visinya, menjadi pelopor bimbel pertama di Indonesia yang menggabungkan sistem pengajaran menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dan sistem kecerdasan manusia.

"Bentuk bangunan belajar kita desain eye catching dan sangat nyaman untuk anak muda, untuk menciptakan lingkungan belajar asik," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.