Liputan6.com, Palembang - Seorang wali santri di Muara Enim dilaporkan ke pihak kepolisian usai melakukan penyerangan kepada guru pondok pesantren Darussa'adah, Air Lintang, Muara Enim, Sumatra Selatan.
Tindakan kekerasan yang dialami guru bernama Abizar itu terjadi pada Kamis (9/3/2023) malam. Kala itu, orangtua santri berinisial FA membawa senjata tajam saat menyerang guru tersebut.
Humas Ponpes Darussa'adah, Noviansyah menyebut pelaporan kasus penganiayaan ini dilakukan pihak pesantren pada Sabtu (11/3/2023) karena tak ada upaya damai dari pihak wali santri. Padahal, sebelumnya telah diupayakan untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Advertisement
"Dalam kurun waktu 1x24 jam pihak wali santri tidak ada upaya untuk menemui atau datang sesuai janjinya sehingga kami putuskan melapor ke polisi," kata Pimpinan Ponpes Darussa'adah Muara Enim, Minggu (12/3/2023).
Mendapatkan laporan tentang tindakan kekerasan tersebut, tim kepolisian pun segera melalukan penyelidikan lebih lanjut.
"Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk menyelidiki (kasus tersebut)," ujar Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi.
Sementara itu, usai aksi kekerasan yang dilakukan oleh wali santri tersebut viral di media sosial, perhatian warganet pun terbelah. Misalnya saja, di akun Instagram @muaraenimtoday ada yang merasa miris dengan tindakan kekerasan dari sang guru.
Tak sedikit pula yang menyalahkan tindakan yang dilakukan oleh wali santri tersebut.