Sukses

Seluk-Beluk Sekte JMS yang Viral Berkat Serial Dokumenter Netflix 'In the Name of God: A Holy Betrayal'

Serial tersebut menceritakan kisah hidup para korban di empat organisasi keagamaan berkedok sekte yang ada di Korea Selatan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekte JMS dan sosok Jung Myung Seok belakangan ramai diperbincangkan usai tayangnya serial dokumenter terbaru Netflix, 'In the Name of God: A Holy Betrayal'. Serial tersebut menceritakan kisah hidup para korban di empat organisasi keagamaan berkedok sekte yang ada di Korea Selatan.

Salah satu sekte yang banyak diperbincangkan warganet adalah Jesus Morning Star (JMS). Organisasi tersebut didirikan dan dipimpin oleh Jung Myung Seok atau Jeong Myeong Seok.

Berdasarkan pengakuan para korban dalam serial tersebut, Jeong Myeong Seok dikenal sebagai pemimpin sekte yang sangat menyukai perempuan. Bahkan, ia disebut banyak melakukan pelecehan kepada pengikutnya.

Jung Myung Seok bergabung sebagai anggota Gereja Unifikasi bentukan Sun Myeong Moon pada 1970. Sepuluh tahun kemudian, ia mendirikan Gereja Aecheon yang berafiliasi dengan Gereja Metodis.

Namun, gereja buatannya dikeluarkan dari keanggotaan Gereja Metodis. Kemudian, pada pertengahan 1980-an, ia mengubah namanya menjadi Asosiasi Kristen Internasional.

Pada Oktober 1999, organisasi ini berganti nama menjadi Christian Gospel Mission. Kelompok ini juga menyebut dirinya sebagai Providence, Jesus Morning Star (JMS), dan The Bright Moon Church.

ABC News mengabarkan, JMS diklaim memiliki 300 gereja afiliasi. Selain itu, JMS juga memiliki lebih dari 100.000 pengikut di Korea Selatan. Bahkan, pengikut di seluruh dunia juga mencapai lebih dari 10.000 pengikut.

Tak hanya di Korea Selatan, JMS bahkan beroperasi di banyak negara lain, termasuk Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Afrika Selatan, Jepang, dan Taiwan.

Ajaran JMS

JMS memiliki ajaran bernama 30 Pelajaran atau 30 Prinsip. Sementara Jung Myung Seok disebut sebagai seorang Mesias atau Messiah.

Para pengikut JMS yang ingin masuk surga, diharuskan melakukan segala perintahnya. Konon, JMS sering merekrut anggota baru di sekitar pusat perbelanjaan atau kampus. Mereka sengaja mencari wanita tinggi dan menarik sebagai pengantin spiritual bagi sang Mesias.

Awalnya, JMS akan memikat calon anggota dengan mengajak mereka menjadi model, ikut kelas pembelajaran Alkitab, atau mengikuti acara olahraga. Namun, setelah dilantik, para anggota baru dipaksa untuk memutuskan hubungan dengan teman dan keluarga.

Mereka kemudian tinggal di rumah komunal bersama anggota lainnya. Saat sudah menjadi anggota, para wanita akan disebut sebagai mempelai Tuhan, yang artinya sama dengan mempelai Jung Myung Seok.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini: