Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat Akmal bakal mengaplikasikan sistem smart farming untuk mengambangkan sektor pertanian. Untuk mempelajari smart farming itu dia mengunjungi pembangunan smart farming di Provinsi Jeoungju, Korea Selatan.
Sistem smart farming dinilai sebagai salah satu solusi bagi Sulawesi Barat untuk keluar dari permasalahan ekonomi sekala kecil. Dimana masyarakat bisa terlibat secara aktif memanfaatkan ruang yang terbatas untuk tanaman perkebunan bernilai ekonomis.
"Kita mempelajari sistemnya, cara kerjanya, metode pembangunan smart farming di sini (Korea Selatan) untuk kemudian bisa kita aplikasikan di Sulbar," kata Akmal di Jeoungju, Rabu (15/03/23).
Advertisement
Baca Juga
Akmal menambahkan, kondisi lahan pertanian di Sulbar yang semakin lama kian menyusut akibat pertumbuhan jumlah pemukiman. Dengan smart farming masyarakat bisa terlibat secara aktif memanfaatkan ruang yang terbatas untuk tanaman perkebunan bernilai ekonomis.
"Kami juga berkunjung ke beberapa lokasi smart farming dan green house, disini kami juga melihat aplikasi percontohan akuaponik salad sayur yang dikelola petani milenial Korea Selatan," tambah Akmal.
Selama di Korea Selatan Akmal juga berkunjung ke lokasi peternakan sapi modern yang menggunakan teknologi tepat guna. Dia juga mengunjungi sekolah perawat kesehatan tertua di Jeongju, yakni Jesus University yang dibangun sejak tahun 1950.
"Peternakan sapi modern seluas 3 hektare yang hanya dikendalikan oleh satu orang saja untuk mengurus 500 ekor sapi," terang Akmal.Â
"Pihak Jesus University berharap Sulbar berkenan mengirim siswa keperawatan untuk dididik dengan sistem pendidikan USA, karena sebagian besar alumninya bekerja di USA," tambahnya.
Kunjungan Pj Gubernur Sulawesi Barat ke Korea Selatan merupakan undangan dari e-World.co.Ltd sebuah perusahaan yang bergerak pada pembangunan smart farming dan pengembangan kesehatan masyarakat. Dia berkunjung bersama Dirjen Hortikultura Kementan RI Prihasto Setyanto.