Sukses

Biang Kerok Lonjakan Harga Cabai Rawit di Gorontalo

Seperti yang terjadi saat ini, harga cabai rawit di pasar tradisional terpantau mulai mengalami kenaikan yang begitu signifikan.

Liputan6.com, Gorontalo - Di Gorontalo, cabai rawit merupakan bumbu wajib utama saat memasak. Itulah mengapa, jika kebutuhan cabai rawit terus meningkat, apalagi menjelang Ramadan.

Bahkan, komoditi yang satu ini, menjadi penyebab utama naik turunnya inflasi di tanah serambi madinah. Saat harga cabai mahal, inflasi di Gorontalo juga ikut meningkat.

Seperti yang terjadi saat ini, harga cabai rawit di pasar tradisional terpantau mulai mengalami kenaikan yang begitu signifikan.

Harga cabai yang sebelumnya berada di kisaran Rp65 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Tergantung kualitas dan jenis cabai yang dijual.

Bahkan ada cabai rawit lokal Gorontalo dengan jenis samia saat ini dijual dengan harga Rp110 ribu di tingkatan pedagang. Cabai ini lebih mahal ketimbang jenis lain, dikarenakan memiliki bentuk dan rasa yang berbeda.

"Kalau cabai jenis samia kami jual Rp95 ribu per kilogram ke pedagang. Dengar-dengar, pedagang menjual dengan harga Rp100 ribu ke atas per kilogram," kata Inton salah satu petani cabai di Provinsi Gorontalo.

Menurut inton, jika kenaikan harga cabai tersebut memang kerap kali terjadi ketika menjelang Ramadan. Kenaikan itu disebabkan banyaknya konsumen yang membeli dengan jumlah banyak kemudian disimpan dan dijual kembali.

"Biasanya mereka membeli dengan jumlah banyak, kemudian disimpan untuk kebutuhan ramadan," ungkapnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kenaikan Versi Pemerintah

Kadis Pertanian Muljady Mario pun mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang terus naik. Dijelaskan Mario, memang sudah menjadi tradisi setiap masuk hari hari besar keagamaan seperti Ramadan, harga cabai di Gorontalo naik.

Namun sebenarnya itu bukan penyebab naiknya harga, mengingat stok cabai di Gorontalo memadai. Yang menyebabkan harga cabai Gorontalo itu naik, karena banyak pedagang justru membawa cabai Gorontalo dalam jumlah besar ke luar daerah.

"Inilah yang memicu kenaikan harga cabai, hingga hampir 100 persen dari hari-hari biasa," kata Muljady.

Meski begitu, saat ini pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi agar harga cabai bisa turun dan stabil kembali di pasaran.

“Tetapi kita sudah membicarakan bersama Gubernur meminta kita melakukan konsolidasi untuk melakukan operasi pasar. Agar harga tidak melonjak lebih tinggi.” ia menandaskan.