Liputan6.com, Jakarta - Sapardi Djoko Damono muncul di Google Doodle hari ini, Senin (20/3/2023). Mungkin ini menjadi pertanyaan banyak orang, mengapa sosok penyair Indonesia yang satu ini bisa tampil di Google Doodle?
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, Google menjadi salah satu mesin pencarian yang saat ini paling banyak digunakan oleh sebagian besar penduduk di dunia. Termasuk Indonesia.
Raksasa mesin ini telah mengangkat berbagai peristiwa penting dan sosok-sosok untuk dikenang dan diperingati di laman depan mereka. Dan kali ini, Google telah memberi penghormatan pada Sapardi Djoko Damono. Seorang penyair Indonesia, yang meninggal pada 19 Juli 2020 lalu.
Dalam keterangannya, Google menulis bahwa Sapardi Djoko Damono adalah "penyair yang merevolusi puisi liris di Indonesia" dan bahwa hari ini merupakan peringatan hari kelahirannya.
Buat kamu yang mungkin belum mengenal salah satu tokoh literasi legendaris Indonesia ini, yuk simak beberapa fakta menarik sembari mengenang Sapardi Djoko Damono.
Fakta Sapardi Djoko Damono
1. Lahir 83 Tahun Lalu
Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, 20 Maret 1940.
2. Terkenal dan Dihormati
Dia adalah salah satu penyair paling terkenal dan dihormati di Indonesia, dengan karya-karya yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, dan Jepang.
Beberapa karya terkenalnya antara lain "Hujan di Bulan Juni", "Duka-Mu Abadi", dan "Aku Ingin”.
3. Dosen Kritikus Sastra
Selain sebagai penyair, Sapardi juga dikenal sebagai kritikus sastra, dosen, dan pengelola budaya. Dia telah menjadi guru besar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia sejak 1993.
4. Dianugerahi Banyak Penghargaan
Selama hidupnya, Sapardi telah menerima banyak penghargaan atas karyanya, di antaranya:
- 1983, Anugerah Puisi-Puisi Putera II dari Malaysia lewat karya Buku Sihir Hujan
- 1984, hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas
- 1985, menerima Mataram Award
- 1986, menerima hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand
- 1990, menerima Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
- 1996, memperoleh Kalyana Kretya dari Menristek RI
- 2003, mendapat penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature
- 2004, menerima Khatulistiwa Award
- 2012, mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta
5. Penerjemah Karya Sastra Dunia
Sapardi Djoko Damono juga dikenal lantaran telah menjadi penerjemah untuk sejumlah karya sastra dunia ke bahasa Indonesia. Salah satunya adalah The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway.
Itu dia beberapa fakta menarik tentang Sapardi Djoko Damono yang tampil di laman pertama Google hari ini. Apa kamu pernah membaca salah satu karyanya?
Advertisement