Sukses

Hampir 78 Tahun Indonesia Merdeka, 3.045 Rumah di Kabupaten Bandung Masih Belum Teraliri Listrik

Salah satu daerah yang belum teraliri berada di Desa Sukamanah, Pangelengan, padahal berdekatan dengan pembangkit listrik.

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 3.045 rumah di Kabupaten Bandung belum teraliri listrik hingga kini. Menurut Pemerintah Kabupaten Bandung, ribuan rumah tersebut tersebar di 16 desa pada 6 kecamatan. Di antaranya ada di Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan.

Padahal, di Kecamatan Pangalengan tersebut terdapat sejumlah sarana pembangkit listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Plengan dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) Wayang Windu.

"Tercatat, sebanyak 3.045 unit rumah yang tersebar di 16 desa pada 6 kecamatan di Kabupaten Bandung belum mendapatkan jaringan listrik. Salah satunya di Desa Sukamanah," dikutip Liputan6.com dari pers rilis Humas Pemerintah Kabupaten Bandung, Selasa (21/3/2023).

Bupati Bandung, Dadang Supriatna pun mengklaim bakal menjalankan program yang dijulukinya "Bedas Caang Baranang". Penyediaan listrik yang juga digagas oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bandung itu diaku-aku sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan DMI terhadap masyarakat.

Diketahui, program ini baru diresmikan pada di Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan, Minggu (19/03/2023).

"Sebuah inovasi yang luar biasa. Tentunya selaku pemerintah daerah, kami sangat mengapreasi langkah DMI yang sudah tergerak berinovasi dalam penyediaan listrik ini. Hatur nuhun", kata Dadang bangga.

"Mari kita sama-sama nyaah (sayang) ka rakyat," imbuh Dadang.

2 dari 2 halaman

Listrik di Kalteng

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, menargetkan 22 dari 65 desa di Kecamatan Tanah Siang, Kecamatan Barito Tuhup Raya dan Kecamatan Laung Tuhup akan teraliri listrik di 2023 ini.

"Kepastian tersebut diketahui setelah rapat koordinasi bersama PT PLN terkait rencana pembangunan Listrik Desa (Lisdes) sesuai peta jalan di 2023," kata Sekretaris Daerah Murung Raya Hermon di Puruk Cahu, Rabu minggu lalu.

Menurut dia, ada beberapa kendala terkait pembangunan listrik desa, di antaranya akses jalan tembus menuju desa dan masalah tanam tumbuh milik masyarakat yang akan dilewati oleh jaringan listrik nanti.

Tentunya untuk menyukseskan rencana ini, kata dia, pemerintah daerah berharap kepada masyarakat agar mau secara sukarela tumbuhan milik mereka dilakukan pemangkasan atau ditebang untuk membantu mempermudah pembuatan jaringan listrik sampai ke desa.

"Tidak hanya itu, kepada seluruh pihak yang berkaitan dalam program ini siap berkomitmen agar 22 desa di Kabupaten Murung Raya pada tahun ini bisa teraliri listrik, dan untuk desa yang belum bisa dialiri listrik secara bertahap akan dibangun," kata Hermon.

Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Murung Raya, Awin Restiana mengatakan saat ini baru sebanyak 60 desa termasuk di dalamnya kelurahan yang sudah dialiri listrik, sedangkan yang belum ada sebanyak 65 desa.

“Ada 60 desa yang sudah dialiri listrik tersebar di enam kecamatan, sedangkan 65 desa yang belum terlayani PLN berada di tujuh kecamatan,” sebutnya.

Untuk peta jalan rencana pembangunan listrik desa di 2023, pihaknya mengusulkan 18 desa di tiga kecamatan, tetapi setelah berkoordinasi dengan pihak PLN, jumlahnya bertambah menjadi 22 desa.

“Usulan awal di Kecamatan Tanah Siang ada lima desa, Kecamatan Laung Tuhup dua desa dan Kecamatan Barito Tuhup Raya 11 desa. Kemudian setelah diskusi ditambah empat desa lagi di Kecamatan Laung Tuhup sehingga semuanya berjumlah 22 desa” jelas Awin.