Sukses

Jelang Ramadhan, Harga Daging Sapi di Garut Tembus Rp150 Ribu per Kilogram

Menjelang Ramadhan 1444 H/2023, harga daging sapi meroket di sejumlah pasar di kabupaten Garut

Liputan6.com, Garut - Dua hari menjelang datangnya momen Ramadhan 1444 H/2023, harga daging sapi meroket di sejumlah pasar di kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Pedagang memprediksi harga daging sapi di Garut hingga menjelang lebaran Idul Fitri 1444 H bisa tembus Rp 160 ribu per kg.

“Barusan saya beli satu kg sebesar Rp 150 ribu,” ujar Ratnawati, salah satu pembeli daging sapi di pasar Kojengkang, Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Selasa (21/3/2023).

Menurutnya, harga daging sapi menjelang datangnya Ramadhan 1444 H tahun ini naik melintasi Rp 150 ribu per kg. “Dua pekan lalu masih di harga Rp 130 sampai Rp 140 ribu per kg, sekarang sudah di atas Rp 150 ribu,” ujar dia kaget.

Hal senada disampaikan, Heliyanti, pembeli lainnya. Akibat tingginya harga daging sapi, ia terpaksa mengurangi pembelian menjadi setengah kilogram.

“Saya beli saja Rp 80 ribu, sisanya kan bisa beli yang lainnya daripada semuanya beli daging sayang,” ujar emak-emak sambil membawa anak kecilnya.

Ujang Enad, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Induk Ciawitali Garut mengakui kenaikan harga daging sapi meroket tersebut. Menurutnya harga itu merupakan harga di pasar kojengkang atau tingkat pengecer di luar pembelian di tingkat pemtong.

“Kalau di pasar Ciawitali masih bertahan di angka Rp 130 ribu untuk lamusir dan Rp 140 ribu untuk daging paha, kalau di tingkat eceran mungkin saja di angka Rp 145-150 ribu per kg,” kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Momen Ramadhan

Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga daging sapi menjelang puasa Ramadan memang sulit dibendung, selain naiknya harga pembelian dari petani, biaya transportasi juga ikut naik.

“Apalagi kalau puasa kan sering macet karena banyak yang perbaikan jalan macet, harga transportasi jadi naik,” kata dia.

Khusus tahun ini, kenaikan harga daging sapi berkisar di angka Rp10 ribu dibanding tahun sebelumnya. “Tahun lalu kami menjual di kisaran Rp 120 ribu sampai 130 ribu per kg, tergantung dagingnya,” kata dia.

Selama ini konsumsi daging sapi warga Garut, masih menggunakan sapi lokal yang berasal dari wilayah Jawa, sementara daging impor hanya ditemukan di beberapa kios tertentu.

“Asal jangan ada kemacetan parah, kenaikan harga daging sapi sudah bisa diprediksi, tapi kalau macet parah biasanya biaya transportasi naik tajam,” ujar dia kembali mengingatkan pemerintah pentingnya kelancaran akses lalu lintas.

Melihat tren penjualan sepekan terakhir menjelang Ramadan, Ia memprediksi harga daging hingga lebaran bisa tembus di angka Rp140-150 ribu per kg. “Tapi mudah-mudahan tidak ada perubahan seperti macet dan lainnya, kasian juga menjualnya kepada pembeli,” kata dia.