Liputan6.com, Semarang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung menuturkan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan ruas Jalan Brigjen Sudiarto sepanjang 6,35 kilometer nilai totalnya mencapai Rp 20 Miliar. Perbaikan jalan diperlukan mengingat kondisi jalan yang bergelombang dan kurang nyaman untuk dilalui masyarakat. Keluhan kondisi jalan itu juga disampaikan oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu
Mengetahui laporan dari Wali Kota Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun meninjau kondisi ruas jalan rusak di Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang, Kamis (16/3/2023). Bersepeda dari rumah jabatannya di Gajahmungkur, Ganjar menuju ke Jalan Brigjen Sudiarto didampingi istrinya, Siti Atikoh. Di lokasi, Ganjar didampingi Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung Triyono.
Baca Juga
Ganjar mengatakan, ruas Jalan Brigjen Sudiarto mulai exit tol Gayamsari sampai persimpangan Jalan Supriyadi, kondisinya memang bergelombang dan tidak nyaman.
Advertisement
“Kalau posisi jalannya rusak banget tidak, tapi tidak terlalu nyaman memang. Apalagi untuk pengendara roda dua,” kata Ganjar.
Saat meninjau, diketahui kondisi jalan yang rusak disebabkan berbagai faktor. Di antaranya drainase di kanan kiri jalan yang sedimentasinya tinggi sehingga saat hujan deras air meluap dan mengakibatkan struktur jalan mudah rusak.
“Ternyata ini memang lebih sistematis lagi. Satu, karena hujan kemarin luar biasa, genangannya tinggi. Ternyata teknisnya sebelahnya selokan. Selokannya tanggung jawab kami. Kami akan coba perbaiki lagi selokannya agar bisa sedimennya diangkat,” jelasnya.
Metode Perbaikan Jalan
Dari pantauannya, Ganjar mengatakan perbaikan jalan nantinya dengan metode pemotongan di ruas jalan yang kondisinya kurang baik. Selanjutnya, kata Ganjar, ruas tersebut akan dibeton.
“Dengan cara itu harapan kita nanti akan bisa memberikan kenyamanan. Sekali lagi untuk drainasenya nanti kami perbaiki,” ujarnya.
Ganjar yang berdiri di atas beton penutup drainase, mengimbau masyarakat untuk tidak menutup secara permanen lubang drainase. Sehingga memudahkan jika harus melakukan pengerukan.
“Problemnya banyak yang di depan rumah, ada toko,biru dicornya permanen. Maka kita akan sosialisasikan, kalau nggak kita bongkar. Kalau itu tidak dilakukan maka nanti yang terjadi protesnya luar biasa. Itu contoh saja,” katanya.
Advertisement
Ganjar Apresiasi Pekerjaan Betonisasi Jalan Medoho Raya
Dari situ, Ganjar langsung menuju ke Jalan Medoho Raya. Jalan tersebut merupakan jalan milik Pemkot Semarang yang dibantu betonisasi dengan Bantuan Keuangan Provinsi senilai Rp Rp 3,9 miliar.
“Ini bantuan keuangan kami ke pemerintah kota. Jadi kami bantu pemerintah kota untuk kita bisa membantu mempercepat infrastruktur-infrastruktur yang memang butuh bantuan kami, dukungan kami. Ini juga kami lakukan di kabupaten/kota yang lain,” ujarnya.
Ganjar senang karena pekerjaan betonisasi di sepanjang Jalan Medoho Raya itu hasilnya bagus. Di sisi lain, dalam masa penyusunan RAPBD tahun anggaran 2024 ini Ganjar berharap pos anggaran bantuan akan tersebar merata.
“Sehingga nanti bisa kita bagi untuk ke kabupaten/kota yang mohon maaf lebih rendah kapasitasnya atau kabupaten/kota yang miskin, sumber pendapatan tidak tinggi tapi butuh bantuan lebih gede. Ini yang coba kita bantu,” jelasnya.
Apalagi selama dua tahun belakang banyak pos anggaran yang di refocusing untuk penanganan Pandemi Covid-19. Sehingga pos anggaran yang disusun di RAPBD tahun anggaran 2024 harus maksimal.
“Nah berapa banyaknya kami minta perkiraan dari Dinas Bina Marga untuk menghitung, sehingga di akhir Musrenbang nanti kami sudah tahu berapa angka yang dibutuhkan karena dua tahun kemarin kami tidak memperbaiki. Dugaan saya gede, kalau gede nanti kami minta persetujuan DPRD,” tandasnya.
(*)