Sukses

8 Rumah Adat Sunda Ini Bentuknya Unik, Ada yang Seperti Badak Menguap

Rumah adat Sunda pada dasarnya merupakan jenis rumah panggung.

Liputan6.com, Bandung - Masyarakat Sunda memiliki model bangunan rumah tradisional yang unik. Bahkan, keunikan tersebut banyak dijadikan inspirasi bangunan restoran Sunda.

Rumah adat Sunda pada dasarnya merupakan jenis rumah panggung. Meski dinamakan rumah panggung, tetapi tinggi panggungnya tidak setinggi rumah-rumah panggung yang ada di Sumatra.

Rumah adat Jawa Barat ini memiliki tinggi panggung sekitar 0,5-1 meter. Namun, ada juga yang tinggi panggungnya mencapai 1,5 meter.

Berikut delapan rumah adat Sunda berbentuk unik yang hingga saat ini masih bisa dijumpai keberadaannya di Jawa Barat:

1. Badak Heuay

Badak heuay banyak dijumpai di Sukabumi. Penamaan rumah adat ini diambil dari bentuk atapnya yang mirip badak sedang menguap.

Dalam bahasa Sunda, badak heuay berarti badak yang menguap. Rumah adat ini dibuat dari bahan dasar kayu untuk bagian lantai dan dindingnya, sedangkan bagian atap dibuat dari genteng tanah liat.

Adapun bagian atapnya terbagi menjadi dua bagian, yakni atap besar yang menaungi bagian belakang rumah dan atap kecil yang lebih tinggi untuk menaungi bagian depan rumah. Perbedaan dua atap ini membuat bagian atas rumah tidak terlihat simetris.

2. Buka Pongpok

Buka pongpok merupakan rumah adat Sunda yang bagian pintu masuknya sejajar dengan salah satu ujung atap. Rumah adat ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan rumah adat Sunda lainnya.

Jika dilihat dari depan, buka pongpok hanya terlihat atap bagian depannya saja karena bagian samping atap ini bentuknya miring mendatar. Bentuk tersebut berbeda dengan bagian depan atas yang berbentuk segitiga. Rumah adat ini memiliki pondasi dari kayu dengan dinding dari anyaman bambu dan genteng tanah liat untuk atapnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Capit Gunting

3. Capit Gunting

Capit gunting memiliki atap bangunan yang mirip dengan gunting atau huruf X. Atapnya terbilang cukup tinggi dengan bahan dasar pembuatan dari dedaunan kering.

Tingginya atap dan penggunaan bahan tersebut dimaksudkan agar suhu di dalam rumah terasa lebih sejuk. Rumah adat ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan termasuk ke dalam rumah adat paling kuno, sehingga lebih susah dijumpai.

4. Jolopong

Jolopong memiliki ciri khas bagian atap yang berbentuk seperti pelana panjang. Nama jolopong diberikan karena bagian dalam teras rumah ini dibiarkan kosong tanpa perabotan.

Namun, saat ada tamu, ruangan tersebut akan digelar tikar. Rumah adat ini terdiri dari beberapa ruangan, seperti emper (teras), tengah imah (ruang tengah), pankeh (kamar), dan pawon (dapur).

5. Jubleg Nangkub

Jubleg nangkub merupakan rumah adat Sunda yang memiliki ciri khas bentuk atap yang bertingkat. Bagian dindingnya terbuat dari bambu-bambu berukuran besar.

Rumah adat ini memiliki filosofi tersendiri, yakni simbol kepribadian masyarakat yang sopan, ramah, dan bersahaja. Rumah adat Sunda ini juga melambangkan tanah yang subur, indah, dan makmur.

 

3 dari 3 halaman

Julang Ngapak

6. Julang Ngapak

Julang ngapak memiliki arti sebagai burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Penamaan tersebut dikarenakan posisi atap rumah yang cenderung lebih melebar ke samping, seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya.

Atapnya dibuat dari bahan alang-alang, ijuk, dan daun rumbia. Sementara bagian kerangka dan dindingnya dibuat dari campuran kayu dan bambu.

7. Perahu Kumureb

Sesuai namanya, rumah adat perahu kumureb memiliki bentuk yang mirip dengan perahu. Bentuk perahu tersebut terdapat pada bagian atapnya yang menyerupai perahu terbalik.

Selain bentuk atapnya yang unik, bentuk badan rumah juga terbilang unik. Rumah adat Sunda ini terdiri dari berbagai bentuk, seperti trapesium pada bagian depan dan belakang serta segitiga sama sisi pada bagian kanan dan kiri rumah.

8. Tagog Anjing

Menurut masyarakat Sunda, rumah adat tagog anjing memiliki bentuk yang mirip dengan anjing yang sedang jongkok atau duduk. Jika dibandingkan dengan rumah adat Sunda lainnya, tagog anjing memiliki bentuk rumah panggung dengan posisi lebih rendah.

Ciri khas rumah adat ini adalah bangunannya yang berbentuk persegi panjang memanjang kebelakang. Pada bagian depan, terdapat atap yang menyambung untuk melindungi rumah dari sinar matahari langsung.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak