Sukses

5 Tempat Wisata Religi di Jawa Tengah, Cocok untuk Ngabuburit dan Libur Lebaran

Berikut tempat wisata religi Jawa Tengah yang cocok untuk ngabuburit dan libur lebaran.

Liputan6.com, Semarang - Jawa Tengah (Jateng) dikenal sebagai tepat tujuan wisata populer. Terlebih kala libur lebaran tiba, Provinsi Jateng selalu ramai dikunjungi para wisatawan maupun pemudik.

Ada banyak tempat wisata menarik yang dapat menjadi jujukan saat tengah berlibur di Jateng. Salah satunya adalah tempat wisata religi yang cocok dikunjungi saat puasa maupun lebaran.

Ada banyak masjid bersejarah dan makam para mubalig yang menjadi saksi sejarah perkembangan agama Islam di Indonesia. Wisatawan dapat berlajar sejarah sekaligus mencari ketengan jiwa dengan mengunjungi tempat wisata religi di Jateng ini.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut tempat wisata religi Jawa Tengah yang cocok untuk ngabuburit dan libur lebaran.

1. Masjid Menara Kudus

Menara di Masjid Kudus sangat populer di kalangan wisatawan yang pernah datang ke Kudus. Masjid ini memiliki desain arsitektur yang unik antara perpaduan agama Islam dan Hindu.

Masjid Menara Kudus dibangun salah satu walisongo bernama Sunan Kudus, pada 1549 Masehi. Wisatawan dapat mengunjungi Masjid Menara Kudus kapan pun, karena buka selama 24 jam.

Lokasinya di Jl. Menara, Pejaten, Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

2. Masjid Agung Semarang

Masjid Agung Semarang berada di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Banyak wisatawan datang untuk menyaksikan kemegahan Masjid Agung Semarang.

Tidak hanya itu, banyak wisatawan ingin melihat Kota Semarang melalui teropong yang ada di Menara Al-Husna. Bahkan, jika wisatawan datang saat pagi hari atau sore dapat melihat pemandangan matahari tenggelam.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Masjid Agung Kauman Semarang

3. Masjid Agung Kauman Semarang

Selain Masjid Agung Semarang, kawasan Kauman juga memiliki masjid agung yang menjadi saksi sejarah berdirinya kota Semarang. Masjid Agung Kauman juga termasuk masjid tertua di Indonesia, usianya hampir 3 abad.

Masjid Agung Kauman Semarang dibangun oleh arsitek Jawa dan Persia, bernama Gakampiyan yang berasal dari Belanda. Masjid bersejarah ini baru dibuka untuk umum sejak 1749.

Masjid Agung Kauman Semarang berada di Jalan Aloon-Aloon Bar Nomor 11, Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

4. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini berlokasi di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Pembangunan masjid ini dilakukan pada abad ke-15 Masehi. Raden Patah saat itu memberi gambar bulus sebagai simbol pembangunannya.

Secara filosofis, gambar bulus ini menggambarkan tahun pembangunan Masjid Demak yaitu 1401 Saka. Dari segi arsitektur, Masjid Agung Demak mengusung gaya tradisional Jawa.

Berbeda dari masjid pada umumnya yang memiliki kubah, atap masjid ini justru berbentuk limas dan bersusun tiga. Atapnya ini sarat akan makna tentang ajaran Islam, yaitu tentang Iman, Islam, dan Ihsan.

Adapula yang menaknainya secara tasawuf, yaitu tentang syariat, tharikat, dan hakikat. Atap Masjid Demak ditopang empat saka atau tiang, yaitu di barat laut, barat daya, tenggara, dan timur laut.

Pembuatan saka atau tiang ini dilakukan langsung oleh empat wali dari Wali Songo. Mereka adalah Sunan Bonang membangun tiang barat laut, Sunan Gunung Jati barat daya, Sunan Ampel tenggara, dan Sunan Kalijaga timur laut.

Tiang yang dibuat oleh Sunan Kalijaga dikenal dengan nama saka tatal, atau saka guru tatal. Tiang ini termasuk unik, karena dibuat dari serpihan dan potongan-potongan kayu.

Saka tatal memiliki makna filosofi yang mendalam. Serpihan kayu yang berbeda ukuran itu melambangkan perbedaan suku yang ada di wilayah Nusantara.

Namun perbedaan-perbedaan itu tetap dapat disatukan, bahkan bisa bisa menjadi kekuatan ketika sudah dihaluskan.Saat ini Masjid Agung Demak masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam. Selain itu bangunan ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 1999.

5. Makam Syekh Maulana Maghribi di Kabupaten Batang

Syekh Maulana Magribi merupakan salah satu ulama yang menyebarkan Agama Islam di Jawa. Tokoh tersebut sudah ada sebelum kemunculan sekelompok ulama yang dikenal sebagai Wali Songo.

Hingga kini masih banyak masyarakat yang berziarah di makam tersebut. Makan itu berada di Bukit Wonobodro yang berada di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.