Liputan6.com, Jakarta - Perbaikan pola pikir orangtua akan membentuk kepribadian seorang anak semakin baik. Hal itu sesuai dengan revolusi mental, konsep yang juga sesuai dengan ajaran Islam.
Konsep revolusi mental hadir dari pemikiran keteladanan para pemimpin terdahulu. Konsep yang kemudian saat ini coba diteruskan Presiden Joko Widodo terhadap masyarakat mengharuskan dalam mendidik seorang anak, orang tua perlu memberi contoh, bukan hanya memberi ceramah.
Baca Juga
Pesan itu disampaikan oleh Gus Fuad Pleret, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah, Pleret, Bantul, DIY, dalam serial ‘Lenong Menunggu Buka Puasa 2023’ ditayangkan oleh akun Youtube BKN PDI Perjuangan menjelang berbuka puasa, Jumat 24 Maret 2023.
Advertisement
“Orangtua harus merevolusi mental terlebih dahulu. Anak akan mengikuti,” tutur ulama kelahiran 1970 tersebut.
Gus Fuad menandaskan orangtua punya kewajiban mendidik anak, tetapi jangan lupa banyak mendoakannya. Perbandingannya: berdoa setidaknya 10 kali sebelum mengajak anaknya secara langsung satu kali. Sebagai contoh, orang tua seharusnya selalu mendoakan anaknya, lanjut dengan memberi contoh, dan baru mengajak anaknya untuk melakukannya.
Menurut Gus Fuad, hal itu perlu dilakukan agar anak membangun kedekatan dan mempercayai orangtuanya, melebihi kepercayaannya terhadap temannya. “Ada hadist yang mengatakan ciri kiamat sudah dekat itu bahwa ketika anak lebih percaya temannya dibandingkan orang tuanya, artinya orang tua kurang menyempatkan waktu untuk anaknya,” ujar Gus Fuad.
Ihwal pergeseran pemahaman terhadap agama saat ini Gus Fuad menjelaskan, orang beragama hari ini lebih terjebak pada teks, tanpa memahami konteks maupun makna teks itu sendiri. Oleh karena itu, revolusi mental sangat diperlukan.
“Revolusi mental itu salah satu aspek yang paling penting yakni merevolusi cara berpikirnya,” ujar cucu Kyai Sangidu tersebut.
Gus Fuad menegaskan bahwa setiap agama itu menganjurkan apa yang baik, jadi kalau secara akal sehat itu baik maka itulah suatu perintah agama. Dia menyebutkan contoh teladan dari Rasulullah SAW yang memberikan kepedulian kepada wong cilik (rakyat kecil), menjadi pelindung fakir-miskin, janda dan anak yatim.