Sukses

Jalan-jalan di Pulau Pahawang dan Kelagian Teluk Lampung, Keindahan Alam Tanpa Batas

Snorkeling di perairan tempat wisata Lampung ini merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh para wisatawan.

Liputan6.com, Lampung - Jalan-jalan dari satu pulau ke pulau lainnya atau island hopping merupakan kegiatan menyenangkan yang dapat merilekskan pikiran. Salah satu lokasi yang bisa dijadikan pilihan untuk island hopping adalah Teluk Lampung.

Mengutip dari lampungprov.go.id, banyak pulau yang dapat dikunjungi di Teluk Lampung, seperti Kelagian Besar, Kelagian Kecil, Pahawang Besar, Pahawang Kecil, Tanjung Putus, Tegal, Maitem, Balak, Lok, dan Lunik. Dari beberapa pulau tersebut, Pahawang dan Kelagian adalah pulau yang menjadi primadona bagi para wisatawan.

Lokasi pulau tersebut juga tidak terlalu jauh dari dermaga. Umumnya, pulau yang terdapat di Teluk Lampung memiliki pasir putih bersih, air laut jernih, dan banyak spot snorkeling indah.

Snorkeling di perairan tempat wisata Lampung ini merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh para wisatawan. Dengan snorkeling, pengunjung bisa melihat berbagai biota laut yang memukau. 

Untuk menuju ke Pulau Pahawang dan Kelagian, pengunjung perlu menyewa perahu motor dengan biaya sekitar Rp400.000-Rp800.000 per hari. Selain menyewa perahu motor, pengunjung juga bisa menyewa peralatan snorkeling dan kamera underwater yang disediakan warga sekitar dermaga.

Biaya penyewaan tersebut dibanderol sekitar Rp50.000 untuk peralatan snorkeling, sedangkan untuk penyewaan kamera underwater dibanderol harga Rp250.000.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Pulau Pahawang Kecil

Dari dermaga, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Pulau Pahawang Kecil. Pulau Pahawang Kecil berhadapan langsung dengan Pulau Pahawang Besar.

Pulau Pahawang Kecil terkenal dengan keindahan panorama alamnya, sedangkan Pulau Pahawang Besar terkenal dengan spot snorkeling-nya. Hal lain yang dikenal dari Pulau Pahawang Kecil adalah Pasir Timbul atau Gusung Pasir.

Beberapa orang juga menyebut Pasir Timbul dengan nama Tanjung Putus. Dahulu, Pasir Timbul bisa dikatakan sebagai jembatan alami. Pasir ini menghubungkan antara Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil. Ketika air sedang surut, pengunjung bisa menyeberang dari satu pulau ke pulau lainnya hanya dengan berjalan kaki.

Namun, hal itu sudah tidak dapat dilakukan lagi karena sebagian perairan di dekat Pulau Pahawang Besar sudah menjadi perairan yang cukup dalam. Pasir Timbul hanya dapat dilihat ketika air sedang surut dan akan kembali menghilang ketika air sedang pasang.

Pulau Pahawang Kecil terbilang cukup sepi karena merupakan pulau tak berpenghuni. Hanya terdapat satu vila milik warga negara asing yang jarang dikunjungi oleh pemiliknya.  

3 dari 3 halaman

Pulau Pahawang Besar

Setelah puas menikmati indahnya Pulau Pahawang Kecil, saatnya bergeser ke Pulau Pahawang Besar. Dari Pulau Pahawang Kecil, hanya dibutuhkan waktu sekitar 7 menit untuk menuju spot snorkeling Pahawang Besar.

Dari kejauhan, pengunjung dapat melihat sebuah pos yang berada di tengah laut. Pos tersebut berfungsi sebagai tempat parkir perahu. Setelah membayar parkir perahu sebesar Rp20.000 per perahu, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan bawah laut sepuasnya.

Banyak spesies ikan yang bisa dilihat, seperti clown fish (ikan nemo) beserta anemone-nya dan banyak ikan cantik lainnya. Keberadaan clown fish juga membuat lokasi ini disebut sebagai 'Wisata Taman Nemo Lampung'.

Selain ikan-ikan cantik, di sini juga terdapat budidaya terumbu karang. Terumbu karangnya pun beraneka warna, salah satunya biru yang seolah terlihat menyala di kedalaman laut.

Kelagian Besar dan Kelagian Kecil

Selain di Pulau Pahawang Besar, pengunjung juga bisa bersnorkeling ria di wilayah perairan Kelagian Besar dan Kelagian Kecil. Pulau Kelahian Kecil juga menawarkan keindahan clown fish dengan beberapa warna.

Jika beruntung, pengunjung juga bisa bertemu dengan ikan pari berbintik biru dan penyu hijau di perairan ini. Namun, pengunjung juga harus tetap berhati-hati karena terdapat sarang ular laut di sebelah tenggara–selatan pulau.

(Resla Aknaita Chak)