Sukses

Kawin Cai, Upacara Adat yang Mencampurkan Dua Sumber Mata Air

Selain dihadiri dan diikuti pamong desa, upacara ini juga dihadiri tokoh masyarakat dan masyarakat desa setempat.

Liputan6.com, Kuningan - Upacara adat kawin cai merupakan tradisi masyarakat Desa Babakan Mulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Tradisi ini bertujuan untuk memohon air hujan.

Air hujan tersebut berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan kebutuhan hidup lainnya. Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, upacara ini dilaksanakan saat terjadi kemarau panjang. Terkadang, kondisi sangat kesulitan mendapatkan air juga menjadi alasan diadakannya upacara ini.

Pada bulan September, upacara adat ini biasanya dilakukan dengan mengambil lokasi searah. Inti dari kawin cai adalah mencampurkan air dari dua mata air berbeda, yaitu mata air Bolang Dalam Tirta Yatra dan mata air Cikembulan (Cibulan).

Selain dihadiri dan diikuti pamong desa, upacara ini juga dihadiri tokoh masyarakat dan masyarakat desa setempat. Selain itu, pamong desa dan masyarakat dari delapan desa tetangga yang lahan pertaniannya memanfaatkan sumber mata air Telaga Balong Dalem Tirta Yatra juga turut mengikuti upacara ini.

Upacara ini diawali dengan membaca doa. Setelah selesai berdoa, sesepuh desa akan mencampurkan air dari mata air Balong Dalem Tirta Yatra dengan air dari mata air Cikembulan (Cibulan).

Tujuannya untuk mengambil barokah dari dua mata air tersebut. Selanjutnya, secara bergantian, masyarakat Desa Babakan Mulya dan Desa Manis Kidul akan mengambil air dengan lodong atau bekong untuk dibawa pulang.

Selanjutnya diikuti oleh masyarakat dari enam desa lainnya. Mereka secara bergantian mengambil air dan membawanya pulang sebagai benih air. Air tersebut kemudian akan dimanfaatkan untuk menyiram lahan pertanian.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini: