Â
Liputan6.com, Garut - Banjir melanda tiga kecamatan di Garut menyebabkan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum rusak. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi, Kamis (30/3/2023).
Baca Juga
"Hujan deras yang terjadi kemarin menyebabkan beberapa rumah warga terdampak, infrastruktur juga ada yang rusak, jumlahnya masih didata petugas di lapangan," kata Budi.
Advertisement
Budi menuturkan hujan deras yang mengguyur wilayah Garut pada Rabu (29/3/2023) menyebabkan aliran air dari drainase meluap menyebabkan banjir menggenangi badan jalan dan pemukiman rumah warga di Kecamatan Cikajang, Bayongbong, dan Banyuresmi.
Kerusakan rumah dilaporkan terjadi di Kecamatan Bayongbong dan Banyuresmi. Kerusakan itu akibat kondisi bangunannya sudah lapuk sehingga mudah rusak saat diterjang banjir yang menggenangi daerah itu.
"Rumah yang rusak itu karena kondisinya sudah tua, sudah lapuk, jadi mudah rusak," kata Satria.
Ia menyampaikan BPBD Garut saat ini masih terus mendata berapa rumah warga yang terdampak banjir Garut, terutama yang rusak, untuk selanjutnya diusulkan mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Garut.
Jenis bantuan untuk rumah warga yang terdampak banjir, kata dia, bisa berupa material bangunan rumah sesuai dengan kebutuhan warga agar rumahnya bisa kembali diperbaiki dan ditempati lagi dengan aman.
"Untuk rumah warga yang terdampak sudah dibersihkan secara mandiri, untuk rumah yang rusak kita coba komunikasikan dengan Dinas Perkim untuk mengusulkan permohonan bantuan bahan bangunan," katanya.
Satria Budi menyampaikan bencana banjir tersebut karena adanya penyumbatan pada saluran air seperti drainase, ada juga badan jalan yang tidak memiliki drainase, atau sudah tidak berfungsi akibatnya air hujan mengalir ke jalan.
Â
Warga Diminta Bersihkan Sampah
Satria meminta masyarakat untuk membersihkan sampah dari saluran air, begitu juga ranting-ranting pohon agar tidak dibuang ke selokan maupun sungai, tapi bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bakar memasak.
"Seperti yang di Banyuresmi itu banyak ranting pohon, seharusnya tidak dibuang ke sungai, tapi bisa dipakai jadi kayu bakar atau dibakar saja. Jangan dibuang karena bisa menyebabkan banjir," katanya.
Budi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman bahaya bencana alam seperti banjir dan longsor pada musim hujan.
"Kita harus selalu waspada saat terjadi hujan, informasi dari BMKG hujan sampai April, mudah-mudahan tidak hujan besar lagi," katanya.
Â
Â
Advertisement