Liputan6.com, Palembang - Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) digeledah tim penyidik dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel.
Penggeledahan yang dilakukan Kamis (30/3/2023) pagi itu, berkaitan dengan kasus dugaan berbagai korupsi. Mulai dari dugaan korupsi pencairan deposito, dugaan korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Baca Juga
Kaleidoskop Pelembang 2024: Pesta Mewah Crazy Rich, Pembunuhan Sadis Mirip Vina Cirebon, Koas Unsri Dianiaya
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Lalu dugaan korupsi pengadaan barang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021, di bidang olahraga KONI di Sumsel.
Advertisement
Kegiatan yang dipimpin oleh Ketua Penyidik Kejati Sumsel Noerdin Kusumanegara, menggeledah setiap sudut kantor KONI Sumsel.
Dari hasil penggeledahan, tim penyidik Kejati Sumsel mengamankan beberapa barang-barang, yakni 4 berkas yang disimpan dalam kardus dan 2 box plastic besar.
Wakil Ketua 4 KONI Sumsel Agung Rahmadi mempersilahkan tim penyidik Kejati Sumsel untuk memeriksa setiap sudut kantornya.
"Silakan lakukan pemeriksaan, karena memang tidak ada ditutup-tutupi dan proses ini cepat segera tuntas," ucapnya.
Dia mengatakan, Ketua Umum (Ketum) KONI Sumsel Hendri Zainuddin dan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Sumsel, Suparman Romans, tidak hadir saat penggeledahan tersebut.
Karena ketidakhadiran Ketua-Sekum KONI Sumsel, Agung Rahmadi akhirnya yang menandatangani proses berita acara penggeledahan Kejati Sumsel tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ketua-Sekum Tak Hadir
"Ketua umum mungkin sudah tahu (penggeledahan), tapi tidak masuk hari ini. Tapi kami sangat kooperatif dalam pengungkapan kasus ini. Saya meminta agar semua pihak bisa menghormati dan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah," ungkapnya.
Sekum KONI Sumsel Suparman Roman mengatakan, dia sangat menghormati proses hukum yang dilakukan pihak Kejati Sumsel.
"Kita patuh dan hormati proses hukum yang dilakukan Kejati. Dan kita akan kooperatif untuk menyampaikan data-data yang diminta,” ucapnya saat dihubungi via pesan instan WhatsApp.
Advertisement
Izin Tak Hadir
Suparman mengatakan, saat penggeledahan oleh Kejati Sumsel, dia sedang berada di Bogor Jawa Barat (Jabar). Ketidakhadirannya juga sudah sepengetahuan tim penyidik Kejati Sumsel, karena dia sudah meminta izin untuk tak hadir.
"Memang sudah izin dengan pihak penyidik Kejati Sumsel waktu pemeriksaan hari Rabu yang lalu, karena ada kegiatan," ujarnya.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Penkum Kejati Sumsel Mokamhad Radyan, penggeledahan itu dalam rangka penyelidikan dugaan korupsi.
Barang Bukti Diamankan
Kasus tersebut sudah naik statusnya ke penyidikan, sesuai dengan surat perintah penyidikan dari Kepala Kejati Sumsel tertanggal 8 Maret 2023, dengan nomor PRINT-02/L.6/Fd.1/03/2023.
"Yang kita amankan yakni berkas dan flasdish. Berkas itu akan diperiksa untuk melihat rangkaian kegiatan KONI Sumsel 2021 lalu," katanya.
Sebelumnya, tim penyidik Pidsus Kejati Sumsel juga sudah memeriksa beberapa orang saksi. Dari hasil keterangan saksi, diduga ada pelanggaran dan kerugian negara yang ditimbulkan.
Advertisement