Liputan6.com, Bali - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta memaparkan Program Inovasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dalam Acara Peluncuran dan Acara Kick-off Proyek Regional Peningkatan Pengelolaan Sampah Perkotaan di Asia Tenggara atau dikenal juga dengan ASEAN Municipal Solid Waste Management. Enhancement (AMUSE). Acara yang berlangsung di Conrad Bali, Nusa Dua ini menjadi ajang untuk memperkenalkan program pengelolaan sampah yang telah berhasil dilaksanakan di Kabupaten Klungkung ke dunia internasional.
“TOSS merupakan program pengelolaan sampah yang dimulai dengan pemilahan sampah dari rumah tangga di Kota Semarapura, yang terdiri dari 6 kelurahan. Selanjutnya, sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik dijadikan bahan daur ulang untuk industri daur ulang, dan sebagian residu diolah menjadi (RDF) Refuse Derived Fuel untuk Energi Baru Terbarukan (EBT),” tutur Suwirta usai pemaparannya di Bali, Kamis (30/03/2023).
Proyek AMUSE dilaksanakan di bawah Sekretariat ASEAN dan Kementerian Ekonomi dan Pembangunan Jerman.
Advertisement
“AMUSE ini bertujuan untuk meninjau struktur tata kelola proyek dan pelaksanaan rencana proyek, memberikan arahan dan rekomendasi untuk memastikan semua target yang ditetapkan dapat tercapai, termasuk menjelaskan tahap demi tahap pertukaran pembelajaran dengan topik pengelolaan sampah kota dan pariwisata berkelanjutan di ASEAN,” papar Penasehat Utama dan Penasihat Koordinator Klaster ASEAN, Shameer Khanal Shaliha Afifa Anistia.
Program TOSS Center ini telah meraih penghargaan sebagai inovasi pelayanan publik Top 40 tahun 2018 dan Top 5 Outstanding Achievement pada tahun 2022.
Baca Juga
Apresiasi
Apresiasi juga datang dari Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlete Soudan Nonault yang telah mengunjungi Kabupaten Klungkung.
“Saya sangat kagum dengan inovasi ini. Saya sudah menyaksikan langsung kegiatan operasional untuk mengolah sampah organik dan anorganik dan saya sangat mengapresiasinya. Ini betul-betul pengolahan sampah yang sangat efektif dan saya mewakili Republik Kongo sangat tertarik untuk segera mengaplikasikan mesin pengolah sampah residu rekayasa dari Klungkung di negara kami,” ujar Menteri Arlete.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan (LHK), Siti Nurbaya Bakar pun sepakat bahwa program TOSS sangat efektif mengatasi permasalahan sampah.
“Saya sangat mengapresiasi program ini, bukan saja karena inovasinya namun karena pemerintah dan masyarakatnya sudah sama sama bergerak serius untuk menuntaskan masalah sampah ini. Masalah sampah perlu dituntaskan bersama dengan upaya salah satunya dimulai dari memiliki pola pikir tentang lingkungan, bagaimana sampah dari hulu hingga hilir, kemudian apa saja yang dilakukan di dalam proses itu, siapa yang terlibat dan hal yang membuat sampahnya terkelola dengan baik,” ungkap Siti Nurbaya.
Advertisement