Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat akhirnya menarik kebijakan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas melon atau gas bersubsidi 3 kilogram di angka Rp19.500 per tabung.
Polemik kenaikan HET gas melon di kota Intan terus bergulir seiring terus bergulirnya penolakan, Pemda Garut akhirnya menunda kenaikan gas melon itu, dan kembali menggunakan harga HET lama Rp16.500 per tabung, termasuk pemberlakuan jarak.
Dalam Keputusan Bupati (Kepbup) Garut Nomor 100.3.3.2/KEP.158-DP2ESDM/2023 tentang Perubahan Atas Kepbup Garut Nomor 100.3.32/KEP.109-DP2ESDM/2023 tentang HET LPG 3 Kg untuk Keperluan Rumah Tangga dan Usaha Mikro.
Advertisement
Baca Juga
Harga gas melon disesuaikan jarak lokasi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) terdekat. Rinciannya, daerah dengan radius 60 kilometer (km) dari SPBE terdekat, HET gas melon ditetapkan sekitar Rp16.000 per tabung.
Kemudian daerah dengan radius hingga 90 km dari SPBE terdekat, HET ditentukan sebar Rp16.500 per tabung, serta daerah dengan radius hingga 120 km dari SPBE, HET ditekan di angka Rp17.000 per tabung.
Dengan kebijakan baru baru, HET gas melon turun Rp2.500 - Rp3.500 dari Kepbup sebelumnya yang mematok harga HET gas melon Rp19.500 per melon. Keputusan itu berlaku sejak Kepbup ditandatangani Bupati Garut Rudy Gunawan tanggal 31 Maret 2023.
Â