Sukses

Alasan Mengapa Wisata Hiu Paus Bone Bolango Masuk Dalam Daftar ADWI

Namun, semenjak munculnya destinasi wisata hiu paus, sebagian besar nelayan bekerja di destinasi tersebut. Mereka menjadi pemandu wisata dengan menyewakan perahu nelayan mereka.

Liputan6.com, Gorontalo - Botubarani adalah desa yang berlokasi tepat menghadap ke Teluk Tomini. Desa ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Sebagian besar penduduk di Desa Botubarani bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Dengan modal kapal bermesin penggerak tidak lebih dari 2 gross tonnage (GT), warga setempat menggantungkan hidupnya dari laut.

Nelayan setempat menangkap ikan dengan cara memancing dan menebar jaring. Beberapa nelayan yang beroperasi pada malam hari memanfaatkan alat penghasil cahaya (lampu) untuk memudahkan proses penangkapan ikan.

Hasil tangkapan nelayan setempat antara lain adalah ikan nike atau dengan nama latin awaous melanocephalus, kembung Rastrelliger sp, cakalang Katsuwonus sp. dan beberapa jenis ikan lainnya.

Mengingat daya jelajah kapalnya yang terbatas, frekuensi nelayan melaut setiap harinya disesuaikan dengan kelimpahan ikan di wilayah perairan Botubarani, yang berkaitan dengan musim.

Selain itu, operasi penangkapan ikan pada malam hari dipengaruhi oleh kalender 'bulan terang' dan 'bulan gelap'. “Bulan terang” berarti saat dimana cahaya bulan sempurna di langit yang diyakini membuat pengumpulan jenis ikan yang tertarik dengan cahaya.

Sebaliknya, pada saat “bulan gelap”, penangkapan ikan menjadi lebih mudah karena minimnya cahaya bulan yang bersinar dilangit.

Namun, semenjak munculnya destinasi wisata hiu paus, sebagian besar nelayan bekerja di destinasi tersebut. Mereka menjadi pemandu wisata dengan menyewakan perahu nelayan mereka.

Dengan kegigihan para nelayan yang dibantu pemerintah Daerah, kemudian mereka melakukan penataan destinasi semenjek kemunculan hiu paus.

Alhasil, hingga kini pengunjung Pantai Botubarani tergolong yang paling ramai. Ramainya wisatawan yang datang ke Pantai Botubarani dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lebih menunjang.

Mudahnya akses menuju Pantai Botubarani yang hanya berjarak dari 50 meter dari Jalan Trans Sulawesi. Sementara tempat itu dapat dicapai kurang dari 30 Menit dari pusat Kota Gorontalo.

Selain itu, kemunculan hiu paus dari pantai hanya di sekitar 25 meter dari bibir pantai. Dekatnya kemunculan hiu paus tersebut, membuat wisatawan tidak perlu menggunakan kapal bermesin untuk dapat melihat hiu paus.

Jernihnya perairan Pantai Botubarani, sehingga hiu paus dapat terlihat jelas baik dari permukaan maupun dari dalam air. Kemunculan ikan dengan nama latin Rhincodon typus itu bisa dilihat sepanjang hari

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Penghargaan ADWI

Hal ini membuat kepastian wisatawan untuk melihat hiu paus menjadi sangat besar. Itulah mengapa, jika destinasi ini mendapatkan 75 besar [Anugerah Desa Wisata]( 5130146 "") Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bonebol, Yamin Abas mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur jika wisata hiu paus masuk dalam 75 ADWI. Dengan ini dirinya berkomitmen akan lebih melakukan penataan destinasi tersebut.

"Penghargaan ADWI ini akan lebih memantik para nelayan setempat untuk menjaga lingkungan di sekitar destinasi hiu paus," kata Yamin.

Menurutnya, penghargaan ADWI ini adalah bentuk perhatian dan pengakuan pemerintah pusat terhadap destinasi wisata hiu paus botubarani. Tentu mereka sudah memikirkan faktor yang menjadi pertimbangan mengapa wisata hiu paus masuk dalam ADWI.

"Saya berterima kasih kepada kemenparekraf karena telah menganugerahkan penghargaan yang sebelumnya kami tidak sangka. Mudah-mudahan ini awal dari kemajuan pariwisata Gorontalo khususnya di Bone Bolango," ia menandaskan.