Sukses

Kapal LCT Batiwakkal Permai Tenggelam di Perairan Sitaro, 2 ABK Hilang

Kepala Kantor SAR Manado, Monce Brury, melalui Humas Feri Ariyanto mengungkapkan, Kapal LCT Batiwakkal Permai itu dalam perjalanan dari pelabuhan Bitung menuju Kabupaten Kepulauan Talaud.

Liputan6.com, Manado - Setelah sebelumnya dikabarkan hilang kontak, Kapal Landing Craft Tank (LCT) Batiwakkal Permai dipastikan tenggalam di perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Jumat (7/4/2023).

Kepala Kantor SAR Manado, Monce Brury, melalui Kepala Humas Feri Ariyanto mengungkapkan, Kapal LCT Batiwakkal Permai itu dalam perjalanan dari pelabuhan Bitung menuju Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Kami telah telah terhubung dengan salah satu ABK Kapal LCT Batiwakkal Permai yakni Andhika Takahegesang yang saat ini berada di Desa Berebere, di Pulau Morotai, Maluku Utara, bersama-sama dengan 8 ABK lainnya,” ungkap Feri Ariyanto, Minggu (9/4/2023) pagi.

Feri Ariyanto memaparkan, pihaknya juga telah menggali informasi dari Andhika terkait tenggelamnya kapal tersebut. Dari keterangan Andhika diperoleh sejumlah data dan informasi.

“Kapal LCT Batiwakkal Permai berangkat dari Bitung pada Sabtu 1 April 2023 sekitar pukul 20.00 Wita, dengan tujuan Desa Ganalo, Kecamatan Tampan'Amma, Kabupaten Kepulauan Talaud,” ungkap dia.

Kapal tersebut mengangkut sejumlah barang yakni 1 unit eksavator, dan 4 unit truk. Dalam perjalanan itu, pada Senin 3 April 2023, sekitar pukul 23.00 Wita, datang badai dan menghantam kapal tersebut. Tak lama kemudian, kapal masuk air dan tenggelam.

“Sebelum kapal mereka masuk ke dalam air dan  tenggelam, semua awak kapal sempat mengambil lifejacket atau jaket pengaman,” papar dia.

Pada Sabtu 8 april 2023 sekitar pukul 09.00 Wita, kapal ikan KM Mentari menemukan 9 ABK dari 11 ABK yang ada di kapal tersebut. ABK yang selamat itu dibawa ke Desa Berebere, Pulau Morotai, Kabupaten Maluku Utara.

“Saat ini mereka dalam pemeriksaan medis di Puskesmas setempat,” ujarnya.

Diketahui, Kapal LCT Batiwakkal Permai dinahkodai oleh Franklin Ambalao, dan sesuai dengan manifest, ada 11 orang di kapal itu yang terdiri dari 10 orang ABK dan 1 orang Kadet.

ABK yang ditemukan selamat yaitu Franklin Ambalao, Kandi Sukandi, Efrando Maluenseng, Max Bawole, Kartens Rarome, Jefran Sasahang, Andika Takaheghesang, Febrian Saputra, dan Diego Tahulending. Sementara itu, 2 ABK lainnya yakni Andre Firmansyah dan Songly Sumenda dinyatakan hilang.

 

Saksikan Video Pilihan Ini: