Liputan6.com, Gunungkidul Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyiapkan langkah-langkah antisipasi menjelang libur Lebaran 2023. Selain memastikan kebutuhan bahan pokok aman, persediaan tabung gas melon atau LPG kapasitas 3kg juga menjadi perhatian khusus dari pemkab.
Kebutuhan akan gas LPG diperkirakan akan mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idulfitri mendatang. Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul secara resmi telah mengajukan penambahan kuota gas LPG sebanyak 5 persen.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengungkapkan bahwa, penambahan kuota gas melon sedang diusulkan kepada Pertamina untuk didistribusikan ke sejumlah agen dan pangkalan di 18 kapanewon.
Advertisement
Kelik menuturkan, pada tahun ini terjadi penurunan kuota gas LPG dibandingkan dengan tahun lalu. Di mana, pada tahun 2022 terdapat kuota sebanyak 16.657.000 MT (5.552 tabung) dan turun menjadi 16.141.000 MT (5.380 tabung) dan cadangan 1.078.000 MT (359 tabung) pada tahun ini.
“Sebenarnya dalam kuota bulanan ada cadangan. Tetapi kami tetap mengajukan usulan tambahan kuota sebesar 5 persen. Usulan bersifat fakultatif, situasional,” ujar Kelik, Senin (10/4/23).
Menurutnya, penambahan kuota gas LPG untuk Gunungkidul telah melalui pertimbangan yang matang. Sehingga, saat hari raya Idulfitri jumlah stok akan mencukupi agar tidak terjadi kelangkaan gas.
“Jadi ini demi mengantisipasi permintaan mendekati Hari Raya Idulfitri,” tegasnya.
Tak hanya itu, operasi pasar (OP) bahan pokok juga dilakukan dari Dinas Perdagangan. Rencananya operasi pasar akan digelar di beberapa titik mulai dari 10 hari menjelang Lebaran.
“Untuk harga bahan pokok masih terbilang stabil. Kami pantau setiap hari,” imbuh Kelik.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disdag Gunungkidul Asih Wulandari mengungkapkan, wilayahnya mendapat kuota tabung gas melon sebanyak 16.141 MT per bulan. Menurut Asih, pasokan tabung gas melon tersebut terbilang aman.
Terkati dengan harga sendiri, Asih menyampaikan bahwa pihaknya akan selalu memantau pasar agar tidak ada penjual maupun pengecer menaikan harga sebagai momentum naiknya permintaan jelang hari raya. Terlebih di wilayah pelosok di Gunungkidul.
“Kami juga berupaya agar harga eceran tertinggi (HET) tetap Rp 15.500 per tabung di pangkalan,” kata Asih.
Terkait dengan stok gas, Dinas Perdagangan Gunungkidul akan terus melakukan pengawasan di beberapa agen dan pangkalan untuk memastikan ketersediaan gas melon. Selain itu, guna menstabilkan harga pokok yang mulai merangkak naik pada komoditas tertentu, Dinas akan menggelar operasi pasar.
“Ada beberapa komoditas yang mulai naik harganya, namun masih tergolong stabil. Nanti mendekati lebaran akan kami adakan operasi pasar,” tutup dia.
Baca Juga