Sukses

Desakan Pencopotan Sekda Riau sebagai Pengarah Penyuluh Anti Korupsi Buntut Kasus Pamer Harta

Penyuluh Anti Korupsi Provinsi Riau mendesak Gubernur Riau Syamsuar mencopot Sekda Riau SF Hariyanto sebagai pengarah I dalam organisasi tersebut sebagai buntut istri pamer kekayaan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Posisi Sekretaris Daerah SF Hariyanto sebagai pengarah I Penyuluh Anti Korupsi Provinsi Riau tengah mendapat sorotan. Pengurus forum bentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bumi Lancang Kuning itu mendesak Gubernur Syamsuar menonaktifkan Sekda Riau SF Hariyanto dalam forum tersebut.

Desakan ini sebagai buntut pamer kekayaan yang dilakukan istri Sekda Riau SF Hariyanto di media sosial. Pamer ini dinilai tidak sesuai dengan pernyataan Hariyanto sebelumnya yang meminta pejabat hidup sederhana.

Koordinator Penyuluh Anti Korupsi Wilayah Bengkalis dan Kepulauan Meranti, Bobson Samsir Simbolon SH meminta Syamsuar menyurati Menteri Dalam Negeri dengan rekomendasi penonaktifan.

"Dalam waktu dekat kami akan menemui gubernur yang menjabat sebagai pembina di forum ini," kata Bobson kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa siang, 11 April 2023.

Bobson juga mendesak KPK jangan berhenti dan mengusut tuntas persoalan dugaan korupsi SF Hariyanto sejak yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Riau hingga sekarang menjadi Sekda Riau.

"Saya pikir banyak proyek-proyek bermasalah selama dia menjadi Kadis PU Riau, dan kasus hedonisme keluarganya bisa menjadi pintu masuk bagi KPK mengungkap semuanya," kata Bobson.

Bobson mengatakan, kasus hedonisme istri dan anak Sekda Riau sebelumnya telah menjadi sorotan publik sehingga benar-benar harus dituntaskan.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Dinilai Memalukan

Pamer harta ini memang sudah diklarifikasi Hariyanto dengan berbagai keterangan dan alasan di media. Termasuk pesta ulang tahun anaknya di hotel bintang lima di Jakarta yang diakui di sebuah ruko.

"Kemudian tas-tas branded yang dipakai istrinya diakui sebagai batang KW atau replika, kebohongan ini menandakan yang bersangkutan tidak memiliki integritas," katanya.

Bobson menyatakan, Forum Penyuluh Anti Korupsi dibentuk oleh KPK untuk menjadi agen anti korupsi, mulai dari pencegahan hingga kampanye dan pendidikan. Dengan demikian, orang-orang di dalamnya termasuk pengarah harus benar-benar merupakan orang yang berintegritas.

"Jadi untuk persoalan Sekda Riau ini sudah benar-benar memalukan, gubernur sebagai pembina kami minta untuk evaluasi SF Hariyanto," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Diperiksa KPK

Sekda Riau Hariyanto, menjadi sorotan usai istri dan anak kerap pamer barang-barang mewah dan gaya hidup hedon di media sosial.

Adrias, istri Hariyanto sempat pamer mengenakan tas mahal merek Gucci dan Hermes yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah. Adrias juga kerap memposting foto liburan ke Eropa.

Belum selesai istrinya jadi sorotan, anak perempuan Hariyanto juga disorot kerena pamer kemewahan. Salah satunya perayaan ulang tahun di hotel mewah.

Sebelumnya, Hariyanto sudah membantah bahwa sejumlah benda yang ditampilkan istrinya di media sosial merupakan barang tiruan KW. Dia menyebut kejadian itu terjadi pada 2017 hingga 2019 atau sebelum dia menjadi Sekda Riau.

Hariyanto juga membantah liburan istrinya ke luar negeri menggunakan banyak uang. Dia menyebut perjalanan ke luar negeri itu memakai tiket promo dengan kisaran harga Rp14 juta untuk 7 hari.

Hariyanto tak lupa mengingatkan masyarakat bijak terhadap informasi yang beredar di media sosial. Dia meminta masyarakat tidak memperbesar masalah ini karena istrinya baru saja menjalani operasi tulang punggung.

Terkait ini, Hariyanto dan istrinya sudah diminta keterangan oleh KPK. Kementerian Dalam Negeri juga sudah menyorot soal pejabat pamer harta ini.

Video Terkini