Sukses

Masih Terikat Cuti Menjelang Bebas, Anas Urbaningrum Belum Bisa Lakukan Pidato Politik

Selama Cuti Menjelang Bebas (CMB), Anas masih dikenakan wajib lapor dalam tiga bulan ini.

Liputan6.com, Bandung - Meski telah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Anas Urbaningrum masih enggan untuk berpidato soal politik. Hal itu dikarenakan dia masih terikat dengan Cuti Menjelang Bebas (CMB).

Selama menjalani CMB, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu masih harus menjalani wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung. Oleh karenanya, hingga saat ini Anas belum dapat berbicara soal politik di depan publik.

"CMB itu pesannya gak boleh bicara berat-berat, jadi bolehnya bicara ringan-ringan seperti silaturahmi, boleh kuliner, begitu lah. Kalaupun bicara yang agak berbobot, tidak boleh politik. Makanya tadi saya tidak melakukan pidato politik sama sekali, saya sengaja," kata Anas di Bandung, Selasa (11/4/2023).

Selain itu, kata Anas, dia juga masih menghormati institusi Lapas Sukamiskin. Selain itu juga, dia juga tak ingin merusak suasana bulan Ramadan.

"Tapi kalau ada kalimat yang mau menafsirkan politik bukan urusan saya, urusan sampean itu. Tapi itu sama sekali bukan pidato politik," ucap dia.

Meski demikian, tak menutup kemungkinan, suatu hari nanti Anas akan menyampaikan pidato politik di depan publik. Anas pun baru akan bebas murni pada tanggal 9 Juli 2023 mendatang.

"Pada waktunya jika dibutuhkan maka saya kalau pidato agak politik lah, kalau enggak politik," kata dia.

Sebelumnya, setelah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin Bandung, Anas Urbaningrum langsung memberikan pidato di hadapan ribuan simpatisan dan pendukungnya. Dia pun menyindir para pihak yang menggunakan tangan orang lain saat berkompetisi di dunia politik.

Anas mengatakan, dalam berkompetisi dalam dunia politik harus dilakukan secara jujur, terbuka, dan objektif. Menurutnya, hal itu telah sesuai dengan tradisi para aktivis yang terjun ke dunia politik.

"Saya ingin menyampaikan pertandingan atau kompetisi hal yang biasa. Kami aktivis diajarkan sejak kecil sejak bayi tetapi buat saya pertandingan dalam konteks demokrasi pertandingan yang jujur, fair, terbuka dan objektif," kata Anas di halaman Lapas Sukamiskin Bandung, Selasa, (11/4/2023).