Sukses

5 Kue Lebaran Khas Ranah Minang yang Bikin Kangen Perantau

Ada beragam makanan lebaran khas ranah Minang yang lezat dan ikonis

Liputan6.com, Padang - Hari Raya Idulfitri 2023 akan segera tiba. Idulfitri atau lebaran menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu umat Muslim, tak terkecuali di ranah Minang.

Momen Hari Raya Idulfitri di ranah Minang selalu identik dengan aneka makanan khas lebaran. Ada beragam makanan lebaran khas ranah Minang yang lezat dan ikonis.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut aneka kue lebaran Minang.

1. Kue Sapik

Kue sapik menjadi salah satu kue lebaran khas ranah Minang. Sekilas, kudapan ini serupa dengan kue semprong.

Bedanya, kue sapik berbentuk pipih yang dilipat berbentuk kipas. Kue sapik terbuat dari tepung beras, gula pasir, santan, telur serta bubuk kayu manis.

Nama kue ini diambil dari proses pembuatannya yang cukup unik. Kue sapik dibuat dengan cara disapik (jepit).

Pertama adonan basah pada kue dituangkan dalam sebuah cetakan yang dijepit. Kemudian di bakar di atas api.

Saat sudah matang, kue ini dibentuk seperti kipas, segi empat atau panjang. Pembuatannya memang terlihat sederhana, namun tetap dibutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi dalam prosesnya.

Tidak jarang kue hangus di dalam cetakan atau ada kue yang tak bisa dibentuk.

 

2 dari 2 halaman

Arai Pinang

2. Arai pinang

Kue arai pinang juga dikenal dengan nama ladu arai atau bainai. Makanan tradisional ini populer di Kota Padang, Sumatera Barat.

Arai pinang memiliki rasa guris dan tekstur yang renyah. Kue ini disebut arai pinang dikarenakan dulunya sajian ini dicetak menggunakan bunga pinang.

Namun seiring perkembangan zaman, kini banyak cetakan kue arai pinang tersedia di pasar. Bahkan bisa tanpa cetakan dan hanya menggunakan garpu.

3. Kambang Loyang

Kue kambang loyang merupakan makanan lebaran khas Ranah Minang selanjutnya. Nama "kambang" diambil karena bentuknya menyerupai kembang atau kelompok bunga.

Sedang "loyang" karena proses pembuatan kue ini sambil menggoyangkan cetakan. Kambang Loyang memiliki aneka rasa, seperti original dan pedas.

4. Kacang Tojin

Kacang tojin menjadi salah satu cemilan khas Minang yang wajib dihidangkan saat Hari Raya Idulfitri. Camilan ini memiliki rasa gurih dan renyah.

Proses pembuatan kacang tojin pun tergolong sederhana. Pertama kacang tanah direndam air hangat selama 15 menit hingga kulitnya mengelupas. Lalu, kacang dicampuri bawang putih yang sudah dihaluskan, garam, dan bumbu penyedap lainnya. Selanjutnya, kacang digoreng hingga kuning keemasan.

Kacang yang sudah matang harus dicampur dengan bawang merah dan seledri yang telah digoreng terpisah sebelumnya.

5. Kue Bawang

Kue bawang menjadi salah satu cemilan yang digemari banyak orang. Berbahan dasar tepung dan dominan diadon dengan bawang merah menjadikanya rasanya gurih dan renyah.

Kue bawang sudah dapat dinikmati di daerah manapun dan dengan penyajian yang berbeda-beda. Di Minang sendiri, kue bawang menjadi kue kering wajib yang ada di rumah saat lebaran.

Proses pembuatan kue bawang ada yang menggunakan ampia, sehingga hasil berbentuk pipih panjang. Tanpa ampia dengan hasil yang lebih bantet.