Liputan6.com, Solo - Kota Solo atau Surakarta memang memiliki berbagai daya tarik tersendiri. Kota yang dijuluki kota batik, kota budaya, hingga kota liwet ini kaya akan aspek kehidupan yang berkaitan dengan budaya dan sejarah.
Tak heran, banyak ciri khas yang dimiliki Kota Solo. Dari situ pula muncul berbagai keunikan yang tidak dimiliki oleh kota lain di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari surakarta.go.id berikut beberapa hal unik di Solo:
1. Beragam festival menarik
Solo identik dengan slogan 'The Spirit of Java'. Slogan tersebut berkaitan dengan banyaknya penyelenggaraan festival kebudayaan di Kota Solo. Beberala festival tersebut, di antaranya Solo Batik Carnival, Festival Gamelan Akbar, sekaten, pertunjukan Wayang Orang, dan lainnya.
Baca Juga
2. Kereta uap di tengah kota
Saat berkunjung ke Kota Solo, tak perlu kaget saat bertemu dengan kereta uap yang sedang berjalan melintasi jalan raya. Keteta uap ini merupakan kereta lokomotif buatan Jerman sekitar era 1896.
Kereta uap ini masih aktif melintas di Kota Solo sebagai kereta wisata. Melalui trayek Stasiun Purwosari sampai Stasiun Kota, siapa saja bisa menaiki kereta uap ini.
3. Miliki dua keraton
Terdapat dua keraton yang dimiliki Solo, yaitu Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Mangkunegaran Surakarta. Namun, kini keraton tak lagi menjalankan pemerintahan seperti zaman dahulu.
Para pelancong pun bisa berwisata ke keraton ini. Adapun jarak kedua keraton ini hanya sekitar 11 km, sehingga masih memungkinkan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata satu hari. Para wisatawan bisa berkunjung ke museum yang menyimpan berbagai koleksi kesenian dan kebudayaan, seperti arca, pusaka adat, wayang kulit, dan buku-buku sejarah kuno.
4. Motif batik parang kusumo dan truntum
Memiliki julukan sebagai kota batik, tak heran jika batik juga menjadi salah satu ikon Kota Solo. Terdapat dua motif batik yang menjadi ciri khas kota ini, yakni motif batik parang kusumo dan motif batik truntum.
Batik parang kusumo identik dengan lajur motif diagonal yang dilukis dari bawah ke atas. Pada zaman dahulu, batik ini hanya bisa dipakai oleh kalangan bangsawan dan keturunan raja saja, tetapi kini siapa saja bisa memakai batik dengan motif ini.
Sementara itu, batik truntum identik dengan motif bunga kecil yang membentuk sebuah pola besar. Proses membatik ini juga bisa dilihat oleh para wisatawan dengan berkunjung ke Kampung Batik Kauman.
(Resla Aknaita Chak)
Â