Sukses

Mudik Lebaran, Waspada Cuaca Buruk hingga Bencana Hidrometeorologi di Pantura Cirebon

Wilayah Ciayumajakuning sedang memasuki masa pancaroba atau pergantian musim dari hukan ke musim kemarau.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah persiapan telah dilakukan untuk mudik lebaran 2023. Termasuk warga Jakarta yang hendak pulang ke kampung halaman dan melintasi Pantura Cirebon.

Ribuan kendaraan diperkirakan melintas di jalan sepanjang Jakarta hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Namun, para pemudik yang melintas jalur Pantura Cirebon diimbau untuk berhati-hati. Sebab, cuaca di wilayah Ciayumajakuning sedang tidak menentu.

Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka Ahmad Faa Izyn mengatakan, para pemudik diimbau untuk lebih hati-hati jika sedang melaksakan tradisi pulang kampung ini.

"Saat ini di bulan April ini dan beberapa hari ke depan hingga saat memasuki arus mudik lebaran harus waspada," ujar Ahmad Faa Izyn.

Dia menyebutkan, sebagian besar cuaca di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) memasuki pancaroba. 

Faa Izyn mengatakan, biasanya karakteristik cuaca pada musim pancaroba di wilayah Ciayumajakuning masih berpotensi hujan. 

"Biasanya karakteristik cuaca pagi sampai siang panas kemudian ada potensi hujan lebat tiba-tiba dapat disertai angin kencang dan petir pada sore hingga malam hari," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Bencana Hidrometeorologi

Dari prediksi cuaca tersebut, Faa Izyn mengatakan ada potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Ciayumajakuning. 

Seperti banjir, longsor terutama daerah rawan, serta pohon tumbang. 

Oleh karena itu Faa Izyn mengimbau agar pemudik waspada dan hati-hati dalam berkendara. Terutama jika terjadi hukan di kondisi jalan yang licin. 

Pemudik diimbau agar tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan jika kondisi cuaca hujan deras hingga petir. 

"Persiapkan jas hujan bagi pengendara motor dan istirahat yang cukup selalu menjaga kondisi tubuh serta update terus informasi cuaca dari BMKG," ujar Faa Izyn.

Â