Liputan6.com, Jakarta - Media digital makin marak digunakan pada saat ini oleh anak muda sebagai ladang pekerjaan. Dengan menggunakan alat elektronik dan memanfaatkan internet, generasi alpha sudah bisa menghasilkan nilai rupiah yang tidak diragukan.
Begitupun dengan Luthfi A. Dia merupakan konten kreator yang sukses mendirikan edukasi melalui media sosial Youtube. Berangkat dari kecintaan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan digital, teknologi serta bisnis, Luthfi mencoba merambah dunia Youtube.
Ketertarikannya pada dunia Youtube dimulai sejak tahun 2016, saat itu ia banyak mengulik dunia SEO, algoritma dan meta data. Ia pernah bergabung ke komunitas-komunitas terkait, seperti Black Hat International.
Advertisement
Berbekal pengalaman dari para praktisi, Di tahun 2017 Luthfi A memulai karyanya di Youtube. Luthfi mencoba berbagai niche guna mengetahui performa masing-masing channel. Selain itu ia juga membuka jasa SEO untuk pihak-pihak yang ingin mengembangkan channelnya mulai dari kalangan artis, perusahaan, maupun organisasi.
Tidak hanya sampai di situ, Luthfi akhirnya mulai terjun menjadi content creator pada tahun 2019, ia membuat channel pribadinya yang fokus membahas seputar pengalamannya berkarya di Youtube mulai dari strategi untuk channel pemula, kesalahan youtuber pemula, hingga tips monetisasi.
Luthfi memberikan saran agar konten kreator memahami platform yang digunakan agar konten dapat dilihat lebih banyak orang.
"Perlu dipahami bagaimana platform yang akan digunakan, bagaimana cara kerjanya, tools apa saja yang bisa membantu serta bagaimana agar konten kita bisa lebih banyak dilihat orang," kata Luthfi.
"Lakukan juga riset mengenai konten yang akan dibuat, apakah banyak peminatnya? Dengan konten ini informasi apa yang sebaiknya disampaikan? Siapa saja target audiens yang berminat dengan konten ini?" paparnya.
Baca Juga
Monetisasi
Konten pertama Luthfi adalah membahas terkait monetisasi channel musik, di mana channel ini mempunyai banyak peminat, tetapi susah untuk memenuhi monetasi kebijakan dari Youtube sehingga muncul banyak pertanyaan dari audiens yang memiliki kendala serupa.
Dari banyaknya pertanyaan yang ada, Luthfi A berinisiatif untuk membuat grup Facebook yang kemudian dinamakan Keluarga Youtuber Pemula, tujuannya agar subscribersnya bisa sharing pengalaman masing-masing dan menambah informasi terbaru. Hingga saat ini, grup tersebut sudah menjangkau 59.000 anggota aktif.
Semakin berkembangnya grup tersebut, minat orang-orang untuk belajar lebih jauh mengenai Youtube muncul. Banyak dari mereka yang meminta belajar secara privat dan ingin dimentori secara langsung serta mempelajari Youtube secara lebih detail.
Melihat adanya permintaan dan peluang ini, Luthfi A kemudian mendirikan kelas online pada Agustus 2020 lalu, selain karena banyaknya permintaan ia juga melihat dari kondisi pandemi yang berdampak pada banyak pihak, seperti pendapatan usaha yang menurun, PHK dan lain-lain, sehingga kelas ini hadir untuk menjadi solusi orang-orang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan secara online, khususnya Youtube.
Kelas Youtube ini dibuka secara online dan terbagi ke dalam empat level yakni basic, medium, master serta mafia yang sudah disusun secara komprehensif dan bahasa yang mudah dipahami oleh pemula. Saat ini sudah ada 4.000 anggota yang telah bergabung dalam kelas ini.
Luthfi A berharap kelas ini bisa memberikan dampak positif bagi banyak orang serta ke depannya bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak hingga pemerintahan agar dapat meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia di bidang digital secara lebih luas.
Luthfi bahkan pernah menjadi mentor Content Creator Class hasil kolaborasi bersama antara Digitalent Scholarship oleh Kominfo.
Harapan terbesar Luthfi A adalah ingin memberikan dampak luas terhadap masyarakat Indonesia dengan memajukan literasi digital melalui platform Youtube.
Advertisement