Sukses

Arus Mudik Meningkat, Polisi Mulai Obral 'One Way' di Jalur Limbangan-Malangbong Garut

Yang paling meningkat tinggi adalah dari tadi malam dari pukul 02.00 sampai 06.00 peningkatannya sampai dari 300 persen.

Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resort (Polres) Garut, Jawa Barat mulai menerapkan rekayasa CB one way atau satu arah, kendaraan pemudik yang melintasi jalur nasional III Limbangan-Malangbong, Garut, sejak malam.

"Kita sudah terapkan one way sudah lebih dari 20 kali," ujar Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, selepas pelepasan mudik gratis presisi Polres Garut 2023, di Mapolres Garut, Rabu (19/4/2023).

Menurutnya, lonjakan kendaraan arus mudik lebaran 2023 via jalur Limbangan-Malangbong, berlangsung selepas magrib hingga dini hari tadi.

"Yang paling meningkat tinggi adalah dari tadi malam dari pukul 02.00 sampai 06.00 peningkatannya sampai dari 300 persen," kata dia.

Mereka sebagian besar diduga merupakan limpahan kendaraan pemudik yang berasal dari ditutupnya tol Cisumdawu yang hanya melayani hingga pukul 18.00 WIB petang hari.

"Jadi kita siang bisa landai peningkatannya sekitar 50 persen, namun ketika ditutup Cisumdawu semuanya lewat situ (Limbangan-Malangbong)," kata dia.  

Rio menyatakan, sesuai dengan prediksi di lapangan, lonjakan arus mudik lebaran 2023 via Garut yang melintasi wilayah perkotaan, sekitar 25 persen dibanding hari biasa. "Yang Kadungora sudah ada kenaikan sekitar 25 persenan," kata dia.

Namun, khusus jalur Limbangan-Malangbong, kenaikan arus kendaraan pemudik 2023 meningkat melebihi prediksi, terutama menjelang tengah malam. "Awalnya hari kemarin dari 308 pada satu jam yang sama, meningkat menjadi 4.100 unit kendaraan," kata dia.

Selain menyiapkan rekayasa CB one way, Polres Garut telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif seperti Wado, Lewo dan Sasak Besi untuk mengurai antrean panjang kendaraan pemudik.

"Kami tidak ingin kejadian tahun lalu stuck dari jam 9 malam sampai jam 9 pagi tidak bergerak," dia mengingatkan.

Dalam praktiknya, petugas bakal memberlakukan CB one way, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini antrean kendaraan pemudik di lapangan. "Minimal setengah jam atau satu jam paling lama, kami berlakukan one way dari Nagrek, Cikaledong hingga Malangbong," kata dia.