Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumut Lebaran Idul Fitri Hari Ini Kamis 20 April 2023

Liputan6.com, Jakarta Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut) menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah pada hari ini, Kamis (20/4/2023). Mereka telah melaksanakan Salat Idul Fitri pagi tadi, dan takbiran pada Rabu, 19 April 2023, malam.

"Iya, sesuai arahan dan petunjuk Tuan Guru, 1 Syawal 1444 Hijriah bertepatan pada hari Kamis tanggal 20 April 2023 Masehi," kata jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah, Syekh Muda Markum.

Diungkapkannya, jemaah yang berada di Kota Medan, Kabupaten Langkat, dan Deli Serdang, Salat Idul Fitri dilaksanakan di RIS Marendal, Kabupaten Deli Serdang. Bertindak selaku Iman dan Khotib Tuan Nur Zikri dari Medan.

"Usai Salat Idul Fitri digelar makan bersama dengan jamaah yang hadir. Demikian disampaikan berkah Tuan Guru, kita semua sehat dan istiqomah, amin," ungkapnya.

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah juga lebih awal melaksanakan ibadah puasa, yaitu menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah pada Selasa, 21 Maret 2023.

Disebutkan Markum, penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal 1444 Hijriah ini berdasarkan perhitungan Hisab Qomariah yang dilaksanakan di Pesantren Pusat, di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumut.

"Hisab dilaksanakan majelis fatwa dan Dewan Mursyidin, dipimpin Tuan Guru langsung, Buya Syekh Muhammad Nur Ali," sebutnya.

2 dari 2 halaman

Suasana Khusyuk Salat Idul Fitri

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah di Sumut melaksanakan Salat Idul Fitri pagi tadi, Kamis (20/4/2023). Diiringi suara takbir, ratusan jemaah memasuki Rumah Suluk Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah di Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang.

Salat Idul Fitri yang diikuti para jemaah dilaksanakan 2 rakaat, dengan 7 kali takbir, yang diimami Tuan Nur Zikri. Sekitar 300 jemaah Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah khusyuk melaksanakan Salat Idul Fitri. Usai melaksanakan Salat Idul Fitri, ratusan jemaah langsung bersalam-salaman dan menikmati hidangan yang disajikan.

"Perbedaan kita menjadi pemersatu, silatuhrahmi bagi kita semua," kata seorang jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah, Syekh Muda Markum.