Liputan6.com, Gorontalo - Kurang lebih ada sekitar dua puluh penyelam berhasil membuat dasar laut objek wisata hiu paus seketika terang benderang. Para penyelam profesional ini menyalakan lampu Tumbilotohe.
Tumbilotohe adalah tradisi pasang lampu masyarakat Gorontalo saat memasuki akhir Ramadan. Oleh para penyelam tradisi pasang lampu yang biasa digelar di daratan, kini dilakukan di dasar laut.
Advertisement
Baca Juga
Gemerlap lampu warna-warni ini, menerangi kedalaman objek wisata hiu paus dengan menggunakan lampu light stick. Aksi itu dilakukan di kedalaman 8-12 meter. Mereka menamakan sebagai tumbilotohe underwater.
"Kami menggunakan light stick untuk mendapatkan nyala di bawah air, kami atur sedemikian rupa sehingga terlihat indah di kedalaman laut,” kata Dian Novian Staf Humas Wawahe'a Gorontalo Community.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai upaya pelestarian Tumbilotohe dalam bentuk yang berbeda. Selain itu, mereka ingin mengabarkan bahwa wisata bawah laut Gorontalo itu sangat indah.
Selain menyalakan lampu, para penyelam ini juga melakukan aksi pungut sampah. Mereka beramai-ramai mengumpulkan dan memasukkan ke dalam karung yang sudah disiapkan.
"Kami juga mengajak para pelaku wisata untuk menjaga laut Gorontalo agar tetap bersih. Sebab, masih kami temukan sampah plastik di wisata ini," ujar Dian Novian.
Dalam aksi ini diikuti oleh para penyelam Wawahe'a Gorontalo Community, juga para penyelam dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Bone Bolango dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lau (BPSPL) Makassar.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mengapresiasi Tumbilotohe underwater ini, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Yudiawan Maksum menjelaskan, keikutsertaannya dalam penyelaman ini karena para penyelam ini mendukung konsep pentahelix, kolaborasi yang melibatkan para pihak.
"Kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan komunitas sangat baik, ini upaya yang harus dilanjutkan untuk memajukan pariwisata," ujar Yudiawan Maksum.
Yudiawan Maksum juga menjelaskan kegiatan ini sangat mendukung upaya konservasi lingkungan, dan menegaskan bahwa objek wisata hiu paus saat ini masuk ke dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Tumbilotohe underwater ini merupakan bentuk dukungan komunitas dalam upaya pelestarian objek wisata hiu paus ini," tutur Yudiawan Maksum.